Search

Thursday, May 23, 2024

Skin care, anyone?

 


Honestly, I am never interested in this stuff. Inilah sebabnya ketika aku mengajar di satu universitas yang terletak di Jl. Kelud beberapa bulan lalu, aku terpana ketika banyak mahasiswa mengambil topik 'skin care' ketika kuminta presentasi. One thing I learned from their presentation: aku kurang peduli pada perawatan wajahku sendiri. Hahahahahah …

 

Dan ternyata, di tempat kerjaku sekarang, ada 2 rekan kerja -- yang usianya terpaut lumayan jauh dariku, lebih dari 24 tahun -- yang kadang membahas tentang hal ini di ruang guru. Mereka dengan sengaja menganggarkan uang sejumlah tertentu untuk perawatan kulit mereka. Bahkan seorang kawan yang dari penampilannya sehari-hari nampak tomboy -- ga pernah terlihat pakai bedak apalagi lipstick -- juga nampak ikutan ngobrol tentang hal ini dengan antusias. Dia bilang, "Tidak 'dandan' bukan berarti aku tidak peduli dengan perawatan kulit wajah." wooo ... keren kan?

 

Aku masih ingat saat masih kuliah S1, aku malah sama sekali belum membiasakan diri membersihkan wajah, lol. Paling mentok hanya memakai body lotion untuk kaki dan tangan. Kemudian seorang sepupu yang saat itu menyempatkan diri dolan ke Jogja menyarankanku untuk mulai peduli kebersihan wajah. Well, jika aku ingat pertama kali aku membeli lipstick di semester 5 gegara ada dosen eksentrik yang meminta semua mahasiswi mengenakan lipstick saat masuk ke kelasnya, aku ga ingat kapan aku mulai membeli pembersih dan penyegar. Sejak saat itu, aku mulai rajin membersihkan wajah, setiap pulang dari berkegiatan. Hanya pembersih dan penyegar. Nothing else.

 

Sementara yang disebut 'skin care' para mahasiswa di kelasku itu jauh lebih 'rumit' deh, ga hanya pembersih dan penyegar doang. Cuma ya aku ga ingat apa saja yang butuh 'ditimpakan' di wajah saat perawatan wajah sebelum tidur.

 

Satu hal yang membedakan aku dan Angie dalam membersihkan wajah adalah Angie tidak terbiasa menggunakan pembersih dan penyegar, dia lebih suka pakai sabun wajah. Kadang pakai penyegar juga sih dia. Bagiku, sabun wajah itu kurang 'nendang' je. Karena ketularan Angie, aku pakai sabun wajah saat mandi setelah berenang. Tapi, sesampai rumah, jika aku membersihkan wajah dengan pembersih, pasti ada saja kotoran yang masih nempel di kulit wajah, terlihat dari kapas yang kupakai untuk membersihkan 'cleansing milk'.

 

'skin care' juga merupakan salah satu topik yang muncul di bukunya Bushnell: IS THERE STILL SEX IN THE CITY? Satu kali, Bushnell tergoda tawaran 'salesgirl' cream wajah yang katanya bisa bekerja secara ajaib. Dia akan nampak 10 hingga 20 tahun lebih muda dalam kurun waktu 6 bulan setelah menggunakan cream itu. Saat sang salesgirl mempromosikan produknya, dia mengolesi setengah wajah Bushnell dengan cream itu, lalu diminta menunggu selama 30 menit. Setelah Bushnell melihat hasilnya -- yang memang amazing -- dia baru diminta untuk membayar, lalu setengah wajahnya yang lain juga diolesin cream ajaib itu. Kalau tidak mau membayar? Bushnell dipersilakan pergi kok, hasilnya ya wajahnya bakal nampak seperti 'bopeng' 😂😂😂

 

Guess how much Bushnell should pay for such treatment? Dari sekian cream yang harus dia 'apply' ke wajahnya -- dan urutannya dari cream yang pertama kedua ketiga and so on and so forth -- harus urut, dia harus merogoh kocek sebanyak 4000 US dollars, yang bisa dia pakai untuk satu tahun. EMPAT RIBU DOLLAR AMERIKA, my friend!

 

Dan kata Bushnell, hasilnya memang amazing! Setelah 6 bulan dia rajin merawat kulit wajahnya dengan serangkaian cream yang dia beli seharga 4000 US dollar itu, banyak kawannya yang pangling! She looked so much younger than her real age!

 

Namun, di akhir bab yang membahas tentang skin care itu, Bushnell menulis bahwa setelah serangkaian cream yang dia beli seharga 4000 US dollar itu habis, dia tidak membiarkan dirinya tergoda untuk boros 'hanya untuk perawatan wajah' saja.

 

So? Jika ada orang yang masih nampak jauh lebih muda dari usia sebenarnya, lihatlah kondisi keuangannya. Ingat-ingat berapa juta rupiah yang harus mereka keluarkan tiap bulan, juga berapa menit/jam waktu yang harus mereka sisihkan tiap hari demi membuat wajah mereka tetap kinclong. Belum lagi yang merasa perlu perawatan dengan datang ke klinik-klinik kecantikan. Bisa-bisa UMR Semarang yang berjumlah 3,2 juta rupiah sebulan habis hanya dalam dua kali perawatan!

 

PT56 20.30 23/05/2024

No comments: