Search

Wednesday, July 17, 2024

Menikmati Sunset



Menikmati Sunset di Amanat Cafe 

 

Dari Museum Sangiran, kami bertiga -- aku, Ranz dan Deven -- sampai rumah sekitar pukul 15.00. Mereka berdua lapar dan langsung keluar ke angkringan langganan Ranz, sementara aku lebih memilih leyeh-leyeh saja di tempat tidur. Tak lama kemudian, mereka sudah balik; ternyata angkringan itu tutup. Pablebuat?

 

Aku sendiri ga yakin apakah Ranz beneran akan mengajak keluar lagi ke satu café baru yang terletak di sebelah Timur waduk Cengklik, tidak jauh dari Omah Prahu yang sudah pernah kami kunjungi dengan bersepeda tahun lalu, tahun 2023. ternyata, she meant it, lol.

 

Pukul 16.20 kami sudah siap-siap. Ternyata waktu melihat kami akan pergi (lagi), mbak Niken bilang dia ingin ikut, setelah tahu bahwa kami akan naik taksi online. Pukul 16.30, Ranz memesan takol, yang ternyata butuh waktu lebih dari 15 menit untuk sampai ke rumah Ranz: di sekitar Jl. Slamet Riyadi sedang ada persiapan Solo Batik Carnival (something like that lah), maka traffic pun padat dan sang sopir takol terjebak di dalamnya.

 

Kami serombongan (aku, Ranz, Deven, mbak Niken, dan Rama) sampai di Amanat Café sekitar pukul 17.40, pas matahari menjelang tenggelam. Aku langsung bergegas menuju area dekat waduk dimana aku bisa memotret sang mentari yang akan terbenam. Sementara itu, di dalam café, antrian untuk memesan makanan/minuman mengular; satu hal yang paling tidak disukai oleh Ranz, lol. Pablebuat? Ranz sempat mau komplain, tapi aku ajak dia untuk buru-buru memotret pemandangan senja nan jingga yang banyak disukai orang, tanpa peduli antrian itu.

 

Setelah matahari benar-benar tenggelam, mbak Niken sudah mendapatkan tempat duduk, (kondisinya ternyata tidak se-crowded saat aku dan Angie ke Omah Prahu setahun yang lalu) dan antrian untuk memesan makanan sudah tidak sepanjang sebelumnya. Yay! Aku memesan iced cappuccino dan satu porsi chicken cordon blue. Aku tidak tahu apa yang Ranz pesan untuk dirinya sendiri juga untuk Deven, lol.

 




Kami meninggalkan lokasi sekitar pukul 18.30. ga pakai lama karena mbak Niken ga siap-siap membawa jaket untuk menghangatkan Rama, plus Rama tidak pakai pampers: dia sudah ngompoli mbak Niken, lol. Untunglah saat memesan taksi online dari sini, kami ga perlu menunggu lama. Sang sopir sedang beredar di sekitar bandara yang memang terletak tak jauh dari waduk Cengklik di sisi Timur.

 

PT56 13.11 17 July 2024

No comments: