Search

Wednesday, July 03, 2024

Hey Malioboro!

 


Minggu 30 Juni 2024 malam, sekitar pukul 20.00 tiba-tiba Ranz menawariku untuk ikut gabung dengannya dolan ke Jogja, specifically ke Malioboro. Padahal sebelum itu blas ga ada obrolan apa-apa tentang dolan ke Jogja. So, aku menganggapnya Cuma iseng doang. Hingga akhirnya, dia memberi somewhat ultimatum, "Kamu tinggal bilang iya atau tidak. Kalau iya, aku beliin tiket travel ke Jogja besok pagi. Kalau tidak, ya sudah." dengan setengah ragu-ragu, aku jawab, "Baiklah. Count me in."

 

Senin 1 Juli 2024

 

Meski semalaman tidak bisa tertidur nyenyak -- mikirin aku kudu bangun jam berapa untuk masak buat sarapan dan bekal maksi Angie -- aku sudah melek tanpa digayuti rasa mengantuk sama sekali ketike alarm berbunyi pukul 03.45. aku langsung ke dapur, mencuci magic com, teko untuk membuat teh, lalu masak nasi, masak air untuk dimasukkan ke dalam termos dan bikin teh dalam teko, ngungkep ayam dan masak capcay -- yang simple saja, tinggal iris seuntai pakcoy dan wortel plus bakso -- dan urusanku di dapur sudah selesai jam 05.00. lalu aku mencuci baju renang yang aku pakai (baju renang Angie juga) karena hari Minggu sore kami berdua pergi berenang.

 

Pukul 05.30 aku sudah di dalam kamar, packing, one thing which is a part of 'traveling' that I don't enjoy doing, lol. Perutku dalam kondisi yang kurang nyaman jika aku harus mengisinya dengan sesuatu. Aku hanya bikin teh nasgitel dalam gelas kecil, yang bakal habis hanya dalam tiga kali tegukan.

 

Pukul 06.10 aku sudah keluar ke teras, memanggil taksi online. (FYI, g*** bike harganya Rp. 14.000,00 sedangkan g*** car (hemat) harganya Rp. 10.000,00, ya jelas aku pilih yang mobil lah ya. Hoho.) kebetulan sopir taksi yang datang pagi itu orangnya kocak sekali, membuatku tertawa-tawa. Kontras sekali dengan sopir taksi online yang 'kudapatkan' ketika di Jakarta: semua sopirnya pendiam! Bahkan kadang ga terdengar suaranya sama sekali, meski hanya sekedar menyapa, "Kak Nana ya?" saat aku membuka pintu mobil, misalnya. Blasss! Orang-orang Semarang terlalu ramah kali ya?

 

Untuk pertama kalinya, Ranz memesankan aku tiket travel Sabi**. Poolnya terletak di Jl. Imam Bonjol, tak jauh dari Tugumuda. Ruang tunggunya lumayan nyaman, sejuk, dan bersih. Sayangnya toilet yang tersedia di kawasan itu kurang terawat baik. (Di area itu, ada beberapa 'kantor'. Selain travel Sabi** juga ada pool travel Seme**, plus ada kantin, dan masih ada bisnis lain.) Mobil travel yang kunaiki meninggalkan pool di jam yang pas: 07.00. Keluar dari area itu, mobil melaju ke arah Utara, lalu belok ke Jl. Pierre Tendean, Jl. MH Thamrin, menyeberang ke arah Taman Pandaran - Taman Indonesia Kaya, lalu melaju di Jl. Pahlawan, dan nanjak ke Jl. Diponegoro alias Siranda.

 

Oh ya, di mobil aku duduk di deret paling belakang, sebelah kanan. Maklum, pesannya saja sudah bisa dikatakan 'mepet', so jika aku mendapatkan tempat duduk di situ, aku tidak protes. Mobil masuk ke jalan tol di Jatingaleh, lalu keluar di area Sukun, menjemput penumpang di situ, dan masuk jalan tol lagi. Mobil melakukan hal yang sama lagi saat sampai di Ungaran.

 

Aku sempet merem sebentar, dan tahu-tahu mobil sudah sampai di kawasan lingkar luar Ambarawa. Ternyata, beda dengan travel Citi**** maupun Ara***, travel Sabi** tidak terus lewat jalan tol sampai pintu keluar tol di daerah Boyolali, namun lewat jalan non tol. Aku bisa bernostalgia saat dulu biasa lewat area tanjakan Jambu - Pingit yang berkelok-kelok. Juga ketika masuk kota Magelang, travel tidak belok ke kiri ke arah Terminal Tidar, tapi terus melaju masuk ke jalan utama kota.

 

Karena tidak lewat jalan tol, jelas kami beberapa kali bertemu dengan area macet. Untunglah sopirnya sudah mengenal medan dengan baik, dengan lihai dia memilih jalan alternatif sehingga tidak harus berhenti di area yang traffic-nya padat merayap. Begitu pun, mobil baru sampai di pool Jogja yang terletak di daerah Jombor pukul 09.59. (Seingatku, kalau naik Citi**** maupun Ara***, perjalanan hanya butuh waktu 2,5 jam saja. Ini pun terasa lama bagiku karena telanjur terbiasa perjalanan Semarang - Solo yang hanya butuh tidak lebih dari 1,5 jam jika tidak macet.)

 

Aku sempat tergoda ingin naik Trans Jogja dari terminal menuju Malioboro. Nostalgia saat aku dan Angie naik Trans Jogja menuju Malioboro di tahun 2017 lalu. Tapi, pasti Ranz bakal ngomel kalau aku ga segera menyusulnya, lol. Dia bersama mbak Niken dan Deven sudah sampai di stasiun Balapan pukul 07.00 je. Lha Solo - Jogja hanya butuh waktu 1 jam jika naik KRL. So? Aku pun memesan ojek online, yang langsung membawaku ke Malioboro. Sepanjang lewat Jalan Magelang menuju perempatan Pingit, aku jadi ingat di tahun 2022 lalu sepedaan lewat situ, sendiri.

 

Aku turun di Malioboro mall, lalu berjalan ke arah X di mana Ranz menungguku. Ternyata o ternyata, Ranz tidak hanya bersama kakaknya dan keponakannya, namun ada serombongan orang! Mereka adalah kawan-kawan 'erobik'nya mbak Niken! Mereka berbondong-bondong ke Malioboro untuk berfoto-foto dengan mengenakan kebaya dan kain yang lagi ngetrend itu! (kayaknya masih ngetrend kan ya? Hoho.) saat aku tiba, mereka sedang tawar menawar harga sewa baju dan berfoto-foto!

 

Yang pertama kulakukan adalah mengajak Ranz mencari toilet, aku butuh pipis! Lalu ketika tahu bahwa rombongan masih harus ngantri sekitar 30 menit, aku mengajak Ranz cari tempat untuk makan. I was hungry!

 

sang fotografer sekalian mengarahkan gaya kami 😃

 

Aku tidak begitu memperhatikan apa yang membuat tawar menawar untuk foto-foto itu alot, lol. FYI, kali ini untuk sewa kebaya dan kain plus membantu kita mengenakannya dikenai biaya Rp. 40.000,00. untuk menata rambut (nyepol) Rp. 30.000,00, sewa 'hiasan rambut' Rp. 30.000,00. untuk foto-foto, untuk 13 orang, kami diminta membayar Rp. 520.000,00. ini untuk 1 jam, dan semua foto yang dijepret akan ditransfer ke 'client'.

 

Setelah foto-foto, kirain akan ada acara belanja di Teras Malioboro, aku sempat berpikir ingin membeli 'bolero' atau daster (meski dasterku sudah banyak! Lol) namun ternyata tidak ada sesi belanja! Ya sudaaah, malah bisa menghemat. Otw berjalan ke stasiun, kami mampir di gerai gelato. Setelah itu, kami sempat maksi kesorean di Slasar Malioboro.

 

Setiap akan naik KRL, aku baru ingat betapa tidak manusiawinya pihak stasiun memperlakukan para (calon) penumpang. Calon penumpang KRL yang sudah masuk bertumpuk di tempat tunggu itu. Jika hanya sedikit mungkin tempat tunggunya lumayan, tapi jika ada ratusan calon penumpang, tidak ada cukup tempat duduk untuk semua orang, sebagian harus lesehan duduk di lantai. Jika siang hari, panas, bayangkan saja ketidaknyamanannya. Jika hujan? Ya jelas kehujanan.

 

Ada pembatas di ruang tunggu itu, sehingga calon penumpang tidak bisa langsung masuk peron. Begitu KRL datang, pembatas itu dilepas oleh  petugas, para calon penumpang akan berebutan masuk peron, untuk rebutan tempat duduk di gerbong-gerbong KRL yang ada. Meski sudah ada tulisan "Mohon perhatian dan kesadarannya untuk memberikan tempat duduk pada mereka yang lebih membutuhkan" banyak orang tetap tidak peduli. Kaum lelaki yang sudah mendapatkan tempat duduk akan pura-pura tidur, ketimbang memberikan tempat duduknya pada perempuan yang menggendong anak atau lansia.

 

KRL yang kami naiki meninggalkan stasiun Tugu pukul 16.35 dan kami sampai di stasiun Purwosari pukul 17.40.  Kebetulan aku dan Deven dapat tempat duduk, Ranz berdiri di dekat pintu, sementara mbak Niken berada di gerbong lain, untunglah dia juga mendapatkan tempat duduk. Dari stasiun Purwosari, kami berempat naik taksi online ke rumah.

 

Selasa 2 Juli 2024

 

Aku janjian dengan mbak Rina untuk terapi pukul 09.00, sementara Ranz harus masuk kerja. Usai terapi, aku ke Tenda Biru, sudah lamaaaaaaaaaaa aku tidak makan selat Solo.

 

Sore, aku pulang naik travel yang sama pukul 18.00. (FYI, harga tiketnya jauh lebih murah ketimbang Ara*** je, apalagi jika dibandingkan dengan Citi****.) aku dan Ranz ke pool naik taksi online karena turun hujan yang sangat deras waktu itu. Biasanya paling Ranz akan naik sepeda sementara aku naik ojek online.

 

Aku sampai rumah sekitar pukul 19.57. sebenarnya Ranz bilang mau mengajakku dolan ke Wonogiri, as usual ke Waduk Gajahmungkur, jajan di sana, naik KA BATARA KRESNA, tapi, hari Rabu aku sudah janji untuk membantu Mima oral testing / proctoring makeup test. Pablebuat?

 

Kapan-kapan dolan lagi.

 

PT56 12.05 03/07/2024

 





No comments: