Search

Wednesday, August 07, 2024

Sunday 4 August 2024: one hectic day!

 



Dari Pasar Jongke ke Taman Balekambang lanjut ke Waduk Cengklik

 

Hari Minggu 4 Agustus 2024, aku berada di Solo. (Berangkat malam sebelumnya, setelah selesai mengajar jam 18.00. I took Sabi** travel at 19.00)

 

Mumpung sudah cukup lama aku tidak meminta Ranz untuk menemaniku sarapan soto Hj. Fatimah, pagi itu aku 'merengek' untuk sarapan ke sana, lol. Well, semula aku mau mengajaknya sepedaan ke CFD, lalu sarapan nasi liwet somewhere there, tapi ternyata Ranz molor bangunnya. Aku ikutan molor lah. Lol.

 

Kami ke Jl. Bhayangkara naik motor, Ranz males kuajak ke sana naik sepeda. Jian bocah siji iki saiki angel men dijak ngepit. Pulang dari sarapan soto, mengembalikan motor ke rumah, Ranz langsung menawariku untuk jalan ke Pasar Jongke yang baru saja diresmikan oleh Presiden Joko Widodo. Wah, tentu aku mau!

 

The 'New' Pasar Jongke memiliki 3 lantai, sayangnya tidak ada eskalator di sini. (Shhht, Pasar Bulu Semarang saja ada eskalator loh!) 'Untung'nya selain tangga, juga disediakan 'jalan miring' untuk naik maupun turun, jadi ga perlu naik-naik tangga. Dan karena masih baru, banyak anak-anak yang bermain di area jalan miring ini. Disain bangunannya sedemikan rupa sehingga angin mudah bergerak ke sana kemari sehingga suasana tidak terlalu sumuk meski tidak ada kipas angin.

 

Aku kurang memperhatikan di lantai 1 ada kios apa saja, lantai 2 ada kios apa saja, demikian juga di lantai 3. yang kuingat, di lantai 3 ada food court tempat orang-orang mau makan. Yang lumayan membantu bagi pedagang yang mendapatkan kios di lantai atas, ada area parkir mobil sampai ke lantai 3. tidak hanya untuk pedagang sih ya ini, tapi juga untuk pengunjung yang ingin langsung menuju lantai 3.

 

Aku sendiri sebagai seseorang yang lebih suka belanja di pasar 'krempyeng', yang tidak besar, namun aku bisa mendapatkan semua yang kubutuhkan, Pasar Jongke seperti ini bagiku hanya cocok untuk mereka yang punya waktu luang sekaligus butuh jalan-jalan di hari libur. Tapi, tentu saja, aku sangat mengapresiasi ide Gibran RR untuk merenovasi Pasar Jongke. Minimal orang-orang yang tinggal di sekitar Jongke menjadi bangga, ada sesuatu yang akan memperkenalkan nama Jongke ke seluruh Nusantara. Ranz yang di awal ide renovasi pasar bergulir sempat bersungut-sungut, karena dia khawatir nasib para pedagang di kedepannya bakal dapat kios untuk berjualan for free/minimal fare. Sekarang? Ranz bangga banget lah. 😊

 

Dari Pasar Jongke, aku mengajak Ranz menengok Taman Balekambang. Aku membaca berita di portal online bahwa Taman Balekambang masih tetap akan dibuka untuk umum for free pada tanggal 3-4 Agustus 2024. Kali ini kami juga naik motor ke sana, our very first experience to visit Taman Balekambang by motorcycle, biasanya ngepit. Well??? Ranz ogah capek katanya, wkwkwkwk. Ya wis lah manut wae.

 

Sesampai sana, wuiiiiih, jalan menuju Taman Balekambang sudah penuh sesak sepeda motor yang parkir. Orang-orang lalu lalang banyak sekali. Setelah mendapatkan tempat parkir yang bisa dikatakan lumayan jauh dari pintu masuk Taman, kami berjalan kaki.

 


 

Aku tidak berkomentar apa pun tentang hasil renovasi Taman Balekambang yang habis 170 milyar rupiah. Ranz mengeluh je katanya Taman Balekambang tidak lagi nampak seperti 'hutan kota' karena banyak pohon besar yang ditebang. Aku sendiri sebagai penduduk Semarang, aku akan sangat senang sekali jika Semarang memiliki taman seperti ini. One thing to note down: jika di Taman Balekambang lama, kita dengan mudah menemukan bangku-bangku yang bisa dipakai orang-orang untuk nongkrong, ngobrol bersama keluarga, sahabat maupun siapa pun yang mereka temui di sana, kali ini tidak ada bangku-bangku yang akan membuat orang nongkrong lama. Meskipun begitu, di area yang dekat Taman Air Partini, banyak orang-orang duduk lesehan. Kebetulan area itu dilapisi oleh kayu dan memang terlindung dari sinar matahari karena pohon-pohon yang besar di sekitarnya.

 


 

Pulang dari Taman Balekambang, kami istirahat sebentar. Pukul 16.10 kami menuju Waduk Cengklik; Ranz ingin memotret view sunset. Jika sebulan yang lalu kami kesini berlima dengan Deven, mbak Niken dan Rama, kali ini kami hanya berdua saja: naik motor lagi. Hihihi …

 

Pukul 19.00 kami sudah balik dari Waduk Cengklik. Pukul 20.00 aku sudah berada dalam travel, otw kembali ke Semarang.

 

Next time dolan lagiii.

 

MS48 14.00 07 August 2024

 

dijepret dari Aman** Cafe yang terletak di sebelah Timur Waduk Cengklik

No comments: