Search

Tuesday, August 20, 2024

Hey Jepara! Long time no see! Day 1

 


Sejak tahun 2011 -- pertama kali aku dan Ranz ngepit ke Jepara bareng kawan-kawan -- hampir tiap dua tahun sekali kami berdua dolan ke Jepara. Namun, gegara pandemi, kami lamaaa tidak dolan ke sana. Terakhir kami ke sana tahun 2018, sepedaan bareng kawan-kawan Komselis, dalam rangka merayakan ulang tahun Komselis yang kesembilan. Dan … baru kali ini, Agustus 2024 kami dolan ke Jepara lagi. Namun, kali ini kami mengajak Deven dan Angie yang berarti kami tidak ke sana dengan bersepeda.

 

There is always the first experience in anything! Yuhuuu … akhirnya kami pertama kali dolan ke Jepara dengan naik travel! Ini termungkinkan karena out of the blue Ranz mendapat info bahwa jika naik travel S*****, kami bisa langsung turun di Pantai Kartini. Dan untuk kembali ke Semarang, kami pun tinggal menunggu dijemput oleh armada travel di lokasi yang sama.

 

Sabtu 17 Agustus 2024 Pantai Kartini & Pantai Bandengan

 

Mumpung aku dan Ranz libur di hari Sabtu ini, weekend ini kami pilih untuk dolan ke Jepara. Namun karena Deven harus ikut upacara 17-an terlebih dahulu di sekolah, Deven dan Ranz baru berangkat dari Solo jam 09.00. Mereka sampai pool travel Ara*** di Taman Kasmaran Semarang sekitar jam 11.00. Kami janjian di pool travel di Jl. Imam Bonjol sekitar jam ini. Travel yang kami naiki ke Jepara menyediakan pemberangkatan setiap dua jam sekali, dari jam 10.00 lalu jam 12.00, lalu jam 14.00 dan seterusnya.

 

Travel yang kami naiki meninggalkan pool travel di IB tepat pada pukul 12.00. Perjalanan lancar, alhamdulillah, meski sempat harus melewati dua titik perbaikan jalan yang membuat kami harus berhenti untuk sesaat. Ini kami sudah sampai di kawasan Kabupaten Jepara. Kami sampai di pintu gerbang masuk Pantai Kartini pukul 14.00. Tepat seperti yang aku harapkan.

 

Untuk masuk kawasan Pantai Kartini, kami membayar Rp. 30.000,00 untuk 3 orang. Deven yang masih dianggap anak-anak ternyata gratis. Alhamdulillaaah. Biasanya kami naik sepeda masuk kawasan pantai ini, kali ini kami berjalan kaki, mana matahari sedang panas-panasnya, berjalan menuju homestay KOTA BARU terasa cukup melelahkan, lol.

 

Semula Ranz buking satu kamar VIP dengan harga Rp. 325.000,00 yang cukup untuk kami berempat. Ternyata, kamari ini terletak di lantai 2. 'Sayangnya' tangga yang dipakai naik ke lantai 2 bukan tangga yang 'established', terbuat dari kayu, yang membuat Ranz khawatir jika kudu naik turun, aku akan kesusahan. Maka, kami bertanya apakah ada kamar lain di lantai 1 yang bisa kami pakai berempat. Akhirnya, kami pindah ke 2 kamar yang terletak di luar, dengan menambah biaya Rp. 100.000,00. Saat aku dan Ranz menginap di sini tahun 2015, kami juga menginap di satu kamar, yang pada weekend ini dipilih oleh Angie untuk kami berdua. Ranz dan Deven di kamar sebelah kami.

 

Bagiku pribadi, yang membuatku kurang nyaman di kamar lantai 2 -- meski kalau dilihat sekilas, kamarnya jauh lebih nyaman karena luas -- ada beberapa laki-laki yang menginap di kamar lantai 2 yang dengan nyaman nongkrong di kursi lorong dengan bertelanjang dada.

 

Setelah resmi check-in, istirahat sebentar di dalam kamar sembari ngadhem, Angie mengajak keluar untuk mencari es teh. Aku putuskan hanya beli 1 cup saja, karena aku sedang mengurangi minum manis. Dan … ternyata rasanya ya … yaaah … C sajalah. Ho ho … Kemudian kami menuju Kura-Kura Ocean Park, dimana para pengunjung bisa menikmati akuarium yang berisi beraneka spesies ikan dan penyu. Angie penasaran ingin melihat di dalamnya. Namun, sebelum masuk, aku bilang sebaiknya kami menawari Deven, mungkin dia ingin masuk juga. Maka, kami pun keluar, kembali ke penginapan yang hanya terletak 25 meter dari situ. Kebetulan, pas Deven dan Ranz menuju ke Kura-Kura Ocean Park. So? Kami langsung bersama menuju lokasi penjualan tiket. Satu tiket untuk orang dewasa Rp. 18.000,00 untuk anak-anak Rp. 13.000,00. untuk kami berempat -- 3 dewasa 1 anak-anak -- kami membayar Rp. 67.000,00.

 

Itu sekitar jam 3 sore. Kami berencana berangkat ke pantai Bandengan sekitar pukul 4 sore. Ranz khawatir jika kami terlalu asyik di Ocean Park, rencana ke pantai Bandengan bakal keteter. O tentu tidaaak! Aku yang sangat ingin ke pantai Bandengan kok, ingin main di pantai berpasir putih! Karena kami buru-buru, kami tidak lama-lama memutari Ocean Park, ini pun hanya di lantai 1. kami tidak menyempatkan diri ke lantai 2.

 

Keluar dari Ocean Park, ternyata Ranz tergoda untuk naik sepeda motor 'trail' ukuran anak-anak. Harga sewanya Rp. 25.000,00 'sebosannya'. Ho ho …

 

Kami sudah balik ke penginapan sekitar pukul 15.45. aku menyempatkan mandi terlebih dahulu karena tubuh rasanya lengket berhubung keringatan: hawa panas sekali! Sementara itu, Angie diajak si penjaga homestay untuk 'menjemput' sepeda motor yang satu lagi di pantai Bandengan! Beberapa hari sebelum kami ke Jepara, aku sudah bertanya-tanya tentang sewa motor ini. Si penjaga menyanggupi menyediakan 2 sepeda motor untuk kami sewa sejak jam 4 sore sampai jam 9 malam dengan biaya sewa Rp. 100.000,00.

 



 

Jam 16.15 kami sudah meluncur menuju Pantai Bandengan. Aku memboncengkan Deven, Angie memboncengkan Ranz. Menurut google map, Pantai Bandengan terletak sekitar 4 kilometer dari Pantai Kartini. Untuk mengetahui jaraknya, aku menyalakan strava. Ternyata strava menunjukkan angka 6,7 kilometer dari homestay Kota Baru Pantai Kartini, sampai di ujung paling Barat Pantai Bandengan. Keinginan memotret sunset di ujung Barat pantai mengalahkan keinginan main-main di area pasir putih. Haha … ya sudah, gapapa. And we were blessed! Sunset sore itu sangat sempurna! Kami bisa memandang matahari yang utuh bundar perlahan-lahan turun di balik Bumi belahan Barat.

 

FYI, untuk masuk Pantai Bandengan, kami diminta membayar Rp. 30.000,00, Deven yang masih anak-anak dianggap 'invisible'; ini kata Angie. Haha …

 

Kami meninggalkan Pantai Bandengan jam 18.00. Kami langsung menuju arah alun-alun, tempat aku dan Ranz 'biasa' makan malam dengan bumbu ikan bakar srepeh. Karena Angie tidak suka ikan bakar, kami pesan 1 ikan untuk dibakar dengan bumbu srepeh, 1 ikan goreng, dan 1 udang asam manis buat Deven. Untuk minum, kami ambil 2 botol air mineral 600ml, dan 1 gelas es teh untuk Deven. Plus 2 porsi nasi, kami membayar Rp. 307.000,00. duh, jebule larang rek! Awokawokawok …

 

Setelah selesai makan malam, kami langsung menuju penginapan. Ini sekitar pukul delapan malam.

 

Malam itu, aku ga mandi lagi, karena sore sudah mandi sebelum berangkat ke Pantai Bandengan, Angie mandi. Demikian juga dengan Ranz dan Deven. Sebelum tidur, aku mengajak Ranz jalan-jalan ke 'ujung' area Pantai Kartini, yang selama ini belum pernah kami 'injak'. Perasaan dulu itu setelah Kura-kura Ocean Park, tidak ada apa-apa lagi ke arah 'sana'. Sekarang banyak warung makan. Kebetulan di halaman Kura-kura Ocean Park, ada rombongan orang yang sedang latihan menari dengan iringan lagu 'Sajojo'. Dan, masih banyak anak-anak yang 'beredar' yang keliling-keliling dengan naik 'trail' maupun 'scooter' di kawasan itu.

 

Sebelum jam setengah sepuluh, kami balik ke penginapan.

 

To be continued.

 

No comments: