Di bawah ini adalah kelanjutan obrolan di link ini.
Dia: "Do you believe in sin?"
Aku: (sambil tertawa) "Of course not, mosok seorang agnostik kok percaya dosa."
Dia: "Berarti ga percaya pahala juga dong."
Aku: "Nope."
Dia: "Berarti bebas ya?"
Entah mengapa, kata 'bebas' ini menggangguku, so I explained.
Dalam salah satu percakapan kami, dia bilang, "kamu cenderung menjadi Buddhist ya sekarang?"
Honestly, I don't understand what made him say this, tapi mungkin karena beberapa kali aku bilang ke dia bahwa aku cenderung percaya pada reinkarnasi ketimbang percaya ada sorga dan neraka. (Trust me, it took many years for me to alter my belief.)
Seseorang akan terlahir kembali jika dalam hidupnya, dia masih melakukan banyak hal-hal yang merugikan (terutama) orang-orang di sekitarnya, entah tetap menjadi manusia (lagi) atau mungkin dalam bentuk lain (misal binatang). Ini memang kepercayaan para Buddhist ya. Entah, semakin 'ke sini', aku semakin menganggap hal ini sesuatu yang saya bagi saya masuk akal.
Namun, saat seseorang bisa dianggap 'insan kamil' (satu kepercayaan dalam agama Islam), yakni hidupnya sudah sempurna, saat meninggal, dia akan langsung menuju 'nirwana' (kepercayaan Buddha.)
Dia: "See? You really sound like a Buddhist."
Aku: "Yes, tapi aku tetap lebih memilih sebagai deist (jika bukan seorang agnostik) ketimbang berafiliasi dengan salah satu agama. Well, meski untuk 'meyakini' ajaran Buddha seseorang tidak perlu convert untuk menjadi seorang Buddhist. Aku bisa tetap mengaku sebagai seorang agnostik (atau deist), dan mempercayai reinkarnasi."
Dia: "If that is your belief, ya go ahead. We will not interfere with each other's belief, will we?"
Aku menjabarkan (lagi) hal-hal di atas tadi meski aku yakin kita sudah pernah membahas hal ini sebelum ini karena aku merasa 'terganggu' dengan pernyataanmu tadi 'berarti bebas' ya? Seolah-seolah karena tidak percaya pada dosa dan pahala, lalu hidupku semau gue.
Dia: "No, I didn't mean that way. 'bebas' ya berarti kamu tidak perlu memikirkan dosa dan pahala saat mau melakukan sesuatu dalam hidupmu."
Aku: "Yup. Saat melakukan sesuatu untuk orang lain, misalnya, aku tidak pernah memikirkan pahala, karena jika yang kulakukan itu membuat orang lain berbahagia, aku juga akan merasa bahagia. Sesimpel itu hidupku."
Dia: "Understood."
PT56 12.55 17/10/2024
No comments:
Post a Comment