Politics is
absolutely not my cup of tea. It has never been.
Well, saat
Jokowi nyapres pertama kali tahun 2014, aku yakin akan memilih beliau, tapi
awalnya tidak pernah tertarik untuk ikut-ikutan menulis status tentang pilpres.
Hingga satu kali seorang kawan fb yang waktu itu sempat akrab denganku kulihat
menulis status mengkampanyekan Prabowo. Wah, kok gini? Ga bisa didiamkan inih,
lol. (Setelah pilpres 2014 berlalu, 'kawan' fb ini menghilang dari list
pertemananku.) aku pun once in a while menulis status mengkampanyekan Jokowi.
Zaman itu, banyak kampanye hitam -- bahkan kampanye negatif -- terhadap Jokowi,
di mana salah satunya dimotori oleh satu media yang dikenal dengan nama 'Obor
Rakyat'. Dan, aku yang culun, lol, ikut-ikutan kampanye negatif terhadap
Prabowo, lol.
Hal yang sama
juga kulakukan di tahun 2019. namun, setelah Jokowi dinyatakan menang pilpres,
aku tak lagi tertarik untuk mantengin berita-berita politik. BIG NO for me.
Jokowi sudah menang, selesai. Saatnya mengisi akun media sosial dengan yang
retjeh-retjeh.
Pilpres 2024
-- yang kehebohannya diawali sejak bulan Oktober 2023 saat Gibran Rakabuming
Raka secara resmi didaftarkan namanya di KPU sebagai calon wakil presiden
Prabowo -- awalnya sempat membuatku abstain. Hingga akhirnya aku membuat
keputusan: aku mendukung pasangan Prabowo - Gibran! Namun karena banyak kawan
medsos yang lebih memilih pasangan selain Prabowo - Gibran, aku kudu hati-hati
menunjukkan dukunganku secara terbuka. Dampaknya? Aku belajar untuk tidak berkampanye negatif terhadap pasangan selain
Prabowo - Gibran! So? Yang kulakukan adalah 'hanya' turut ngeshare reels
yang mendukung Prabowo - Gibran. Nothing else.
|
salah satu narasumber favorit-ku, Hasan Nasbi
|
Honestly,
awalnya aku sempat ragu bahwa Prabowo - Gibran akan menang, melihat hasil
survey saat itu yang biasanya berada di bawah paslon nomor 03. meski aku tetap
yakin dengan pilihanku. aku bahkan sempat berkata pada diri sendiri, andai
paslon pilihanku kalah, aku akan legawa, tidak seperti pendukung capres Prabowo
di tahun 2014 dan 2019 yang tidak kunjung bisa move on., sehingga sepanjang
pemerintahan Jokowi, mereka terus menerus nyinyir tak henti-henti di media
sosial.
Dan ternyata
paslon dukunganku menang telak! Alhamdulillah.
Kupikir
setelah itu, aku akan tidak peduli lagi dengan segala hal berbau pilpres, toh,
jagoanku sudah menang. Seperti tahun 2014 dan 2019 lalu.
Ternyata
tidak!
|
another favorite resource person of mine, Mr. Q
|
Serangan-serangan
kepada Jokowi dan keluarganya kian massive mendekati 20 Oktober 2024, saat
pelantikan Presiden dan Wakil Presiden Terpilih, yang bersamaan dengan turunnya
Jokowi dari 'kursi' kepresidenan. Di saat yang bersamaan, aku mendapatkan grand
prize saat jalan sehat di RW berupa smart TV, satu hal yang sempat kurenungi
selama puluhan tahun aku sudah tidak pernah menonton televisi (kecuali beberapa
kali saat debat capres di tahun 2014, 2019 dan 2024) kok out of the blue
mendapatkan televisi? Apakah ini adalah tanda-tanda alam bahwa aku diminta
untuk mengurangi medsosan dan mantengin televisi sebagai ganti?
Mungkin
(bukan) satu kebetulan jika saat ini aku punya seorang loved one yang mengaku
tidak turut memilih saat pilpres 14 February 2024 lalu karena tidak mau kecewa
jika presiden pilihannya tidak melakukan hal-hal yang dia pikir sangat penting
untuk dilakukan, yang (sialnya) sering mengacu ke topik-topik yang sedang trend
di twitter (you know that X is too cruel toward President Joko Widodo and his
family, don't you?) karenanya, mendadak aku jadi punya hobi baru: mantengin
podcast politik dari channel-channel tertentu: Unpacking Indonesia, Total
Politik, Cokro TV adalah 3 channel yang lumayan sering kutonton, dengan
narasumber favorite: Mr. Q, Bang Hasan Nasbi dan Bang Zulfan saat dia menjadi
narasusmber di podcast milik orang lain.
"Kamu
nampaknya mau jadi politisi yak?" 'tuduh'nya sambil bercanda saat aku
bilang aku sedang menonton podcast Unpacking Indonesia. Lol.
I think I
need to be more alert in politics than before, and to my surprise: it is FUN!
Hohoho …
PT56 16.16 03
October 2024
|
hosts Total Politik, Budi Adiputro dan Arie Putra
|
|
Ade Armando, salah satu host Cokro TV
|