Search

Thursday, October 17, 2024

Sayur lodeh

 


Konon, BK menikahi Inggit dan menceraikan Oetari (istri pertamanya, putri dari tokoh HOS Cokroaminoto) karena Oetari masih kekanak-kanakan, belum bisa diajak berpikir serius tentang negara. Inggit adalah pasangan yang tepat untuk BK, saat itu. BK menikahi Fatmawati karena ingin punya anak. Pernikahannya dengan Inggit selama sekian tahun belum membuatnya menjadi seorang ayah. Dan karena Fatmawati tidak ingin BK berpoligami, dia meminta BK menceraikan Inggit.

 

Yang 'fenomenal' -- bagiku -- adalah ketika BK dinyatakan jatuh cinta pada Hartini karena dia memasak sayur lodeh yang lezat sekali.

 

Obrolan di bawah ini masih terpicu oleh kabar BK yang menikahi 14 perempuan dalam hidupnya.

 

Aku: "Kamu percaya ga kalau BK menikahi Hartini 'hanya' gegara dia masak sayur lodeh yang lezat?"

Dia: (ketawa)

Aku: "Remeh temeh banget yak?"

Dia: "Kalau hari gini, menikahi seorang perempuan gegara dia masak sayur lodeh yang lezat jelas sudah tidak zamannya lagi."

Aku: "exactly! Kan tinggal go food sajaaa."

 

Awokawokawok …

 

PT56 13.28 17/10/2024

 

N.B.:

and you know, 'wise' people say bahwa lelaki tidak butuh alasan tertentu untuk menikah lagi, apalagi untuk lelaki yang bernama Soekarno, yang saat kecil bernama Koesno. hihi ...

Do you believe in sin?

 


Di bawah ini adalah kelanjutan obrolan di link ini.

 

Dia: "Do you believe in sin?"

Aku: (sambil tertawa) "Of course not, mosok seorang agnostik kok percaya dosa."

Dia: "Berarti ga percaya pahala juga dong."

Aku: "Nope."

Dia: "Berarti bebas ya?"

 

Entah mengapa, kata 'bebas' ini menggangguku, so I explained.

 

Dalam salah satu percakapan kami, dia bilang, "kamu cenderung menjadi Buddhist ya sekarang?"

 

Honestly, I don't understand what made him say this, tapi mungkin karena beberapa kali aku bilang ke dia bahwa aku cenderung percaya pada reinkarnasi ketimbang percaya ada sorga dan neraka. (Trust me, it took many years for me to alter my belief.)

 

Seseorang akan terlahir kembali jika dalam hidupnya, dia masih melakukan banyak hal-hal yang merugikan (terutama) orang-orang di sekitarnya, entah tetap menjadi manusia (lagi) atau mungkin dalam bentuk lain (misal binatang). Ini memang kepercayaan para Buddhist ya. Entah, semakin 'ke sini', aku semakin menganggap hal ini sesuatu yang saya bagi saya masuk akal.

 

Namun, saat seseorang bisa dianggap 'insan kamil' (satu kepercayaan dalam agama Islam), yakni hidupnya sudah sempurna, saat meninggal, dia akan langsung menuju 'nirwana' (kepercayaan Buddha.)

 

Dia: "See? You really sound like a Buddhist."

Aku: "Yes, tapi aku tetap lebih memilih sebagai deist (jika bukan seorang agnostik) ketimbang berafiliasi dengan salah satu agama. Well, meski untuk 'meyakini' ajaran Buddha seseorang tidak perlu convert untuk menjadi seorang Buddhist. Aku bisa tetap mengaku sebagai seorang agnostik (atau deist), dan mempercayai reinkarnasi."

Dia: "If that is your belief, ya go ahead. We will not interfere with each other's belief, will we?"

 

Aku menjabarkan (lagi) hal-hal di atas tadi meski aku yakin kita sudah pernah membahas hal ini sebelum ini karena aku merasa 'terganggu' dengan pernyataanmu tadi 'berarti bebas' ya? Seolah-seolah karena tidak percaya pada dosa dan pahala, lalu hidupku semau gue.

 

Dia: "No, I didn't mean that way. 'bebas' ya berarti kamu tidak perlu memikirkan dosa dan pahala saat mau melakukan sesuatu dalam hidupmu."

Aku: "Yup. Saat melakukan sesuatu untuk orang lain, misalnya, aku tidak pernah memikirkan pahala, karena jika yang kulakukan itu membuat orang lain berbahagia, aku juga akan merasa bahagia. Sesimpel itu hidupku."

Dia: "Understood."

 

PT56 12.55 17/10/2024

 

Tuesday, October 15, 2024

Poligami o Poligami

 

just go googling those names above

If you pay attention to the content of social medias these past a few weeks, banyak akun yang ngutak-utik kehidupan 'pribadi' salah satu proklamator, BK. Jika 'duluuu' BK 'dikenal' memiliki 9 istri, ternyata setelah 'diutak-utik' olah para netizen yang budiman, lol, so far, diketahui bahwa BK telah menikahi 14 perempuan! Aku yang semula tidak pernah memperhatikan berapa istri BK, akhirnya jadi memberi perhatian lebih.

 

Karena aku tidak habis pikir, lol, aku cerita hal ini dengan mamas.

 

Aku: "Oke lah ya, aku paham mengapa BK menikahi Fatmawati dan menceraikan Inggit. Tapi, ngapain dia menikahi Hartini? Apa alasannya?"

Dia: "Ahahahaha … you know, laki-laki tidak perlu alasan tertentu untuk menikah lagi."

 

Aku kesal mendengarnya, tapi, memang begitulah ya. Aku ingat Samantha Jones dalam Sex and the City mengatakan, "Men cheat for the same reason that dogs lick their balls because they can."

 

Dia: "btw, you disagree with polygamy, don't you?"

Aku: "yup, because this is unfair. Laki-laki boleh poligini, tapi perempuan tidak boleh poliandri. Ini berarti, laki-laki tidak berdosa jika poligami tapi perempuan berdosa jika poliandri. Tidak fair kan???"

 

Dia ngakak, lol.

 

Aku: "kalau selingkuh kan sama-sama tidak boleh, baik pelakunya laki-laki maupun perempuan. Jike mereka melakukannya, sama-sama berdosa. Ini fair."

 

Dia ngakak lagi, lol.

 

You may read one writing of mine in this link.

 

PT56 16.22 15/10/2024

Thursday, October 03, 2024

(Mencoba) Melek Politik

 


Politics is absolutely not my cup of tea. It has never been.

 

Well, saat Jokowi nyapres pertama kali tahun 2014, aku yakin akan memilih beliau, tapi awalnya tidak pernah tertarik untuk ikut-ikutan menulis status tentang pilpres. Hingga satu kali seorang kawan fb yang waktu itu sempat akrab denganku kulihat menulis status mengkampanyekan Prabowo. Wah, kok gini? Ga bisa didiamkan inih, lol. (Setelah pilpres 2014 berlalu, 'kawan' fb ini menghilang dari list pertemananku.) aku pun once in a while menulis status mengkampanyekan Jokowi. Zaman itu, banyak kampanye hitam -- bahkan kampanye negatif -- terhadap Jokowi, di mana salah satunya dimotori oleh satu media yang dikenal dengan nama 'Obor Rakyat'. Dan, aku yang culun, lol, ikut-ikutan kampanye negatif terhadap Prabowo, lol.

 

Hal yang sama juga kulakukan di tahun 2019. namun, setelah Jokowi dinyatakan menang pilpres, aku tak lagi tertarik untuk mantengin berita-berita politik. BIG NO for me. Jokowi sudah menang, selesai. Saatnya mengisi akun media sosial dengan yang retjeh-retjeh.

 

Pilpres 2024 -- yang kehebohannya diawali sejak bulan Oktober 2023 saat Gibran Rakabuming Raka secara resmi didaftarkan namanya di KPU sebagai calon wakil presiden Prabowo -- awalnya sempat membuatku abstain. Hingga akhirnya aku membuat keputusan: aku mendukung pasangan Prabowo - Gibran! Namun karena banyak kawan medsos yang lebih memilih pasangan selain Prabowo - Gibran, aku kudu hati-hati menunjukkan dukunganku secara terbuka. Dampaknya? Aku belajar untuk tidak berkampanye negatif terhadap pasangan selain Prabowo - Gibran! So? Yang kulakukan adalah 'hanya' turut ngeshare reels yang mendukung Prabowo - Gibran. Nothing else.

 

salah satu narasumber favorit-ku, Hasan Nasbi

Honestly, awalnya aku sempat ragu bahwa Prabowo - Gibran akan menang, melihat hasil survey saat itu yang biasanya berada di bawah paslon nomor 03. meski aku tetap yakin dengan pilihanku. aku bahkan sempat berkata pada diri sendiri, andai paslon pilihanku kalah, aku akan legawa, tidak seperti pendukung capres Prabowo di tahun 2014 dan 2019 yang tidak kunjung bisa move on., sehingga sepanjang pemerintahan Jokowi, mereka terus menerus nyinyir tak henti-henti di media sosial.

 

Dan ternyata paslon dukunganku menang telak! Alhamdulillah.

 

Kupikir setelah itu, aku akan tidak peduli lagi dengan segala hal berbau pilpres, toh, jagoanku sudah menang. Seperti tahun 2014 dan 2019 lalu.

 

Ternyata tidak!

 

another favorite resource person of mine, Mr. Q

 

Serangan-serangan kepada Jokowi dan keluarganya kian massive mendekati 20 Oktober 2024, saat pelantikan Presiden dan Wakil Presiden Terpilih, yang bersamaan dengan turunnya Jokowi dari 'kursi' kepresidenan. Di saat yang bersamaan, aku mendapatkan grand prize saat jalan sehat di RW berupa smart TV, satu hal yang sempat kurenungi selama puluhan tahun aku sudah tidak pernah menonton televisi (kecuali beberapa kali saat debat capres di tahun 2014, 2019 dan 2024) kok out of the blue mendapatkan televisi? Apakah ini adalah tanda-tanda alam bahwa aku diminta untuk mengurangi medsosan dan mantengin televisi sebagai ganti?

 

Mungkin (bukan) satu kebetulan jika saat ini aku punya seorang loved one yang mengaku tidak turut memilih saat pilpres 14 February 2024 lalu karena tidak mau kecewa jika presiden pilihannya tidak melakukan hal-hal yang dia pikir sangat penting untuk dilakukan, yang (sialnya) sering mengacu ke topik-topik yang sedang trend di twitter (you know that X is too cruel toward President Joko Widodo and his family, don't you?) karenanya, mendadak aku jadi punya hobi baru: mantengin podcast politik dari channel-channel tertentu: Unpacking Indonesia, Total Politik, Cokro TV adalah 3 channel yang lumayan sering kutonton, dengan narasumber favorite: Mr. Q, Bang Hasan Nasbi dan Bang Zulfan saat dia menjadi narasusmber di podcast milik orang lain.

 

"Kamu nampaknya mau jadi politisi yak?" 'tuduh'nya sambil bercanda saat aku bilang aku sedang menonton podcast Unpacking Indonesia. Lol.

 

I think I need to be more alert in politics than before, and to my surprise: it is FUN! Hohoho …

 

PT56 16.16 03 October 2024

 

hosts Total Politik, Budi Adiputro dan Arie Putra

Ade Armando, salah satu host Cokro TV