Tulisan ini
berhubungan dengan satu kisah Angie ketika masih duduk di bangku TK berkenaan
dengan seorang kawan sekelasnya. :)
Satu kali, ketika
aku ke sekolah -- mungkin mengambil raport -- guru wali kelasnya bilang ke aku
kalau Angie tidak suka jika diminta bekerja sama dengan seseorang. Saking tidak
senangnya, si teman sekelas itu bakal langsung terlihat takut jika diminta mengerjakan
sesuatu berpasangan dengan Angie. Si guru kelas memintaku untuk bertanya kepada
Angie apa alasannya.
pic was taken from here |
Maka, begitulah,
sesampai rumah, aku bertanya kepada Angie. Jawabannya membuatku melongo,
"Si X itu lelet kok Ma. Kalau Angie minta dia melakukan ini atau itu, dia
pasti ga paham. Akibatnya kan Angie harus mengerjakan tugas dari bu guru
sendiri. Ya Angie kesal lah." LOL.
O my god, I never
thought she would behave like that. Well, tapi aku lupa aku berkomentar apa
kepadanya waktu itu. Did I encourage her to try understanding her classmate? Or
what?
Waktu melanjutkan
sekolah ke SD, mereka bersekolah di sekolah yang berbeda. Namun mereka bertemu
lagi di SMP yang sama. Si kawan itu nampak sangat tidak nyaman ketika bertemu
Angie di sekolah. Demikian Angie bercerita kepadaku. Namun, Angie sudah lebih 'dewasa'
sehingga dia mau menerima 'gap' di antara dia dan si X tersebut. Akan tetapi
aku lupa apakah mereka pernah berada di satu kelas, dan harus bekerja satu
kelompok. LOL.
Maka, seperti yang
kutulis di postingan tentang 'kuliah pernikahan' aku heran, Angie is really
receptive to her workmates now. Intellectual gap is no longer a big deal for
her. (Well, meski aku ga tahu seberapa dia mampu tolerable. LOL.)
*******
Ketika aku mendapati
kegusaranku pada seorang laki-laki yang sekian tahun lalu pernah dekat denganku
ketika kuketahui dia berada di barisan para kampreter, dan rasa gusar itu
kadang membesar menjadi rasa kesal padanya -- mengapa dia tidak menggunakan akal
sehat ketika menjunjung satu capres, well, 'akal sehat menurut cebonger tentu
saja, lol (tahukah kamu bahwa 'akal sehat pun sawang sinawang beberapa tahun
terakhir ini? Lol) aku menyadari dari mana Angie mendapatkan sifat 'itu' =>
dari aku, nyokapnya! Kekekekeke)
Beberapa minggu lalu
aku bercerita pada Ranz. "I really cannot accept the fact that those two
guys were on 'those boats', one is kampreter, the other is golputer!"
okay, banyak orang mungkin memiliki pasangan hidup yang memilih capres atau
parpol yang berseberangan, but that is definitely not me. Soul mate-ku harus
memiliki cara pandang yang sama denganku. Si kampreter mungkin terlalu bodoh
sehingga mudah dibodohi. :p si golputer terlalu kritis dan apatis sehingga yaaa
… begitu deh. What a shame. (sigh …)
Untunglah, aku
(dulu) ga jadi lebih jauh menjalin hubungan dengan salah satu dari mereka.
Kekekekeke …
PT56 22.50 23Feb2019
No comments:
Post a Comment