Kue
lekker yang gerobagnya dikomandani oleh Mas Daryono biasa mangkal di
depan SMP N 1 Solo, daerah Manahan. Lekker buatan MD ini adalah
langganan keluarga Ranz, a loved one of mine. Sebegitu fanatiknya
sampai anggota keluarganya ga bakal mau beli dan makan lekker yang
dijual oleh tukang lekker yang lain.
MD mengaku mulai berjualan lekker secara mandiri sekitar tiga tahun yang lalu. Sebelumnya dia membantu sang kakak berjualan lekker sekaligus belajar bagaimana membuatnya. Ketika sang kakak memutuskan untuk berubah haluan -- berjualan kue 'terang bulan' (atau di beberapa tempat disebut sebagai kue martabak manis) -- maka MD pun membeli peralatan untuk berjualan lekker itu untuk menjadi 'bisnis' miliknya sendiri. Dia membeli gerobag seharga satu setengah juta rupiah, kompor gas dan gas 3 kg seharga empat ratus ribu rupiah, dan dua buah wajan khusus membuat lekker seharga dua ratus ribu rupiah.
Di pagi hari MD membuat adonan untuk membuat lekker sekaligus menyiapkan bahan-bahan isi, misal, pisang, meses, susu, selai strawberry dan blueberry, dan keju. Sekitar pukul 11 dia berangkat dari rumah menuju tempat mangkalnya. Konsumer utamanya memang anak-anak sekolah. Itu sebab dia mengaku di 'musim' masuk sekolah, sekitar pukul 13.00, kue lekkernya yang bila dibeli per biji seharga seribu rupiah
telah terbeli habis. Namun, jika sedang musim libur sekolah, meski dia kurangi jumlah persediaan adonan dan isi dibanding biasanya, terkadang dia baru meninggalkan tempat mangkalnya sekitar pukul lima sore. Itu pun belum tentu semua terjual habis.
MD memiliki seorang anak lelaki yang berusia satu tahun. Istrinya ikut membantunya mencari nafkah dengan bekerja serabutan di warung nasi dekat rumahnya.
Aku mengadakan 'wawancara' dengan MD pada hari Kamis 29 Desember 2011, sekitar pukul tiga sore, di musim libur sekolah, sehingga wawancara berlangsung cukup lancar. MD sendiri terkesan sangat terbuka dan responsif. Dari sana aku menuju Taman Balekambang. Ketika aku meninggalkan Balekambang, melewati tempat mangkal MD sekitar pukul setengah enam, gerobag MD masih ada disana, yang menunjukkan bahwa jualannya belum laku semua. Untunglah dalam satu tahun, musim libur sekolah hanya terhitung kurang lebih dua bulan.
GL7 13.45 02012012
Ditulis untuk mengikuti lomba Narsisku Bahagiamu
MD mengaku mulai berjualan lekker secara mandiri sekitar tiga tahun yang lalu. Sebelumnya dia membantu sang kakak berjualan lekker sekaligus belajar bagaimana membuatnya. Ketika sang kakak memutuskan untuk berubah haluan -- berjualan kue 'terang bulan' (atau di beberapa tempat disebut sebagai kue martabak manis) -- maka MD pun membeli peralatan untuk berjualan lekker itu untuk menjadi 'bisnis' miliknya sendiri. Dia membeli gerobag seharga satu setengah juta rupiah, kompor gas dan gas 3 kg seharga empat ratus ribu rupiah, dan dua buah wajan khusus membuat lekker seharga dua ratus ribu rupiah.
Di pagi hari MD membuat adonan untuk membuat lekker sekaligus menyiapkan bahan-bahan isi, misal, pisang, meses, susu, selai strawberry dan blueberry, dan keju. Sekitar pukul 11 dia berangkat dari rumah menuju tempat mangkalnya. Konsumer utamanya memang anak-anak sekolah. Itu sebab dia mengaku di 'musim' masuk sekolah, sekitar pukul 13.00, kue lekkernya yang bila dibeli per biji seharga seribu rupiah
telah terbeli habis. Namun, jika sedang musim libur sekolah, meski dia kurangi jumlah persediaan adonan dan isi dibanding biasanya, terkadang dia baru meninggalkan tempat mangkalnya sekitar pukul lima sore. Itu pun belum tentu semua terjual habis.
MD memiliki seorang anak lelaki yang berusia satu tahun. Istrinya ikut membantunya mencari nafkah dengan bekerja serabutan di warung nasi dekat rumahnya.
Aku mengadakan 'wawancara' dengan MD pada hari Kamis 29 Desember 2011, sekitar pukul tiga sore, di musim libur sekolah, sehingga wawancara berlangsung cukup lancar. MD sendiri terkesan sangat terbuka dan responsif. Dari sana aku menuju Taman Balekambang. Ketika aku meninggalkan Balekambang, melewati tempat mangkal MD sekitar pukul setengah enam, gerobag MD masih ada disana, yang menunjukkan bahwa jualannya belum laku semua. Untunglah dalam satu tahun, musim libur sekolah hanya terhitung kurang lebih dua bulan.
GL7 13.45 02012012
Ditulis untuk mengikuti lomba Narsisku Bahagiamu
rembulanku wrote on Jan 2
biasanya yg tak liat satu penggorengan 1 lekker
lha itu foto #1 bisa sampe 3 langsung ya? kue murah meriah yg kriuk banget |
afemaleguest wrote on Jan 2
rembulanku said
biasanya yg tak liat satu penggorengan 1 lekkerlha itu foto #1 bisa sampe 3 langsung ya? kue murah meriah yg kriuk banget
La, cara pembuatan lekker di Solo memang rada beda dengan yang di Semarang.
ini kebetulan pas aku berlibur ke Solo nih :) |
afemaleguest wrote on Jan 2
rudal2008 said
Selamat Tahun Baru mba Nana. Menarik sekali sahringnya.Sukses selalu ya.
happy new year for you too, Rud,
all the best ya? |
afemaleguest said
happy new year for you too, Rud,all the best ya?
Thank you vermuch dear.Hugss.
|
pingkanrizkiarto wrote on Jan 2
Lha setauku mbiyen lekker nggorengnya ya satu-satu, pakai wajan yg kecil itu. Tp mungkin ini biar cepet kali ya ?
Aissssh, dadi kemecer lekker ikiiiiih..... |
pingkanrizkiarto wrote on Jan 2
Tenan ikiiih... Aku dadi pengen mulih Solo... Huwaaaaaa....
|
afemaleguest wrote on Jan 2
@Agam,
kekekekeke, gapapa deh ^__^ @Nana, entahlah Na, yang penting ngeramein lomba deh :-D @Pingkan, bener-bener lekker rasanya untuk harga seribu perak satunya :-) |
afemaleguest wrote on Jan 2
@Kang Marto,
lahhh kalo srabi kan beda lagi Kang? meski srabi Solo memang lekker juga :-) @Onit, dipotong jadi tiga kok Nit, masih di atas wajan juga motongnya :-) |
afemaleguest wrote on Jan 2
@ Pak Dhe,
bener, istilah baratnya "crepes" tapi crepes bagiku sangat mblenger maklum biasa makan yg murahan, makan yg mahal langsung mblengeeerrr |
afemaleguest said
@ Pak Dhe,bener, istilah baratnya "crepes" tapi crepes bagiku sangat mblenger maklum biasa makan yg murahan, makan yg mahal langsung mblengeeerrr
PAsti sdalah pesen, hehehehe...pake Cognag yak???haram....hahahaha
|
afemaleguest wrote on Jan 2
what d hell is cognag Pak Dhe?
#innocent |
Mirip Brandy hanya dari Perancis...mirip ini lah.http://www.handelsblatt-shop.com/images/003043-cognac-landy-vsop.jpg..aku ada mau...???
|
afemaleguest wrote on Jan 3
orangjava said
Mirip Brandy hanya dari Perancis...mirip ini lah.http://www.handelsblatt-shop.com/images/003043-cognac-landy-vsop.jpg..aku ada mau...???
ga baik buat kesehatan Pak Dhe ...
ogaaah aaah :) |
penuhcinta wrote on Jan 2
Lolos ya mbak. Makasih banyak atas partisipasinya.
|
afemaleguest wrote on Jan 3
penuhcinta said
Lolos ya mbak. Makasih banyak atas partisipasinya.
asiiikkkk
asiiiikkk :-D |
penuhcinta wrote on Jan 2
Eh,
isinya pake selai blueberry segala? Cocok ya dengan selera lidah kita?
Kalau di Jakarta namanya apa ya kue ini? Pintar juga kalau dikasih nama
"lekker" yg artinya enak.
|
afemaleguest wrote on Jan 3
penuhcinta said
Pintar juga kalau dikasih nama "lekker" yg artinya enak.
mengenai
nama memang mengherankan, aku belum pernah tahu mengapa namanya sok
londo gini ... padahal makanan rakyat kecil ... hihihihi
|
nurusyainie wrote on Feb 15
hihihi... dari tadi bingung ini kue jenis yang mana yah
ternyata mirip crepes yah... Liat gambarnya aja udah pingin hahaha... |
afemaleguest wrote on Feb 15
nurusyainie said
hihihi... dari tadi bingung ini kue jenis yang mana yahternyata mirip crepes yah... Liat gambarnya aja udah pingin hahaha...
betul, kayak crepes ...
memang yummy lagipula murah kok :) |
No comments:
Post a Comment