Search

Saturday, December 07, 2024

Gibran, Wapres yang enerjetik

 


Seorang kawan yang kebetulan adalah seorang penulis terkemuka di Indonesia -- A.S. Laksana -- menulis bahwa Gibran adalah seorang 'pemuda' yang beruntung karena dia menjadi wakil presiden di zaman pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Beruntung karena di posisinya itu, Gibran bukan hanya sekedar 'bemper' alias peran pengganti ketika sang presiden sedang berhalangan melakukan sesuatu. Beda dengan mantan wapres lain di zaman pemerintahan Presiden ke-7 Indonesia: Joko Widodo.

 

Hal ini mengingatkanku pada saat awal Gibran di-bacawapres-kan oleh KIM alias Koalisi Indonesia Maju sebelum bulan Oktober 2023. Saat terdengar rumor bahwa ada kemungkin Gibran dipilih oleh Prabowo, aku memperbincangkan hal ini dengan Ranz. Ranz yang orang asli Solo dengan keluarga pendukung ndeles PDIP tidak bisa menerima hal ini.

 

"Eman-eman jika Gibran hanya akan jadi bemper dan Cuma duduk manis di kursi wakil presiden. Sementara jika dia terus menjadi walikota Solo, dia bisa berbuat banyak untuk perkembangan Solo!" katanya.

 

"Don't worry!" kataku. "Konon katanya nanti jika pasangan Prabowo-Gibran menang, Prabowo akan lebih mengurusi hal-hal yang berhubungan dengan dunia internasional, dengan negara-negara luar. Sementara Gibran nanti yang akan 'menggantikan' Jokowi dalam hal blusukan hingga pelosok Nusantara. Maklum lah, Prabowo sudah 'tua', tentu tidak selincah Jokowi dulu dalam mengecek pembangunan-pembangunan ini itu sampai pelosok-pelosok." 

 


 

 

"Ini beda dengan saat Jokowi jadi presiden. Karena dua wakilnya itu sudah tua, jadi seolah-olah Jokowi meng-handle semua urusan. Ke luar negeri, iya, blusukan ke daerah-daerah juga iya. Semua diurus sendiri. Alhamdulillah selama 10 tahun menjabat jadi presiden, Jokowi terus menerus dikarunia kesehatan." kataku lagi.

 

"Tapi kalau Solo ditinggal Gibran, pembangunan di Solo akan mandeg, seperti saat ditinggal Jokowi ke Jakarta." kata Ranz merajuk. "Kamu sendiri bisa merasakan perbedaan perkembangan di kota Solo kan setelah Gibran menjadi walikota? Dibandingkan dengan ketika dipegang oleh walikota sebelumnya?"

 

"Dih, kamu egois sekali!" jawabku sambil tertawa.

 

Dan … begitulah. Setelah dilantik bersama Prabowo Subianto menjadi presiden dan wakil presiden Indonesia pada tanggal 20 Oktober 2024, Gibran nampak terlibat langsung dalam banyak urusan di masyarakat. Meninjau korban letusan Gunung Lewotobi Laki-laki di NTT, menutup Sidang Raya ke-18 Persekutuan Gereja-geraja Indonesia, meninjau korban banjir bandang di Sukabumi, dll.

 

PPU 10.00 07/12/2024

 

No comments: