Yang dimaksud
'serangan fajar' ga selalu dilakukan di waktu fajar lho :D
Ini terjadi dua hari
yang lalu, 09 April 2019, di rumah, sore
hari. Seorang tetangga datang ke rumah sambil membawa 'bingkisan' untuk merayu
agar orang-orang rumah mau memberikan suaranya pada seorang caleg yang tinggal
di daerah kita tinggal. Ini ada 'perkembangan'. 5 tahun lalu tetangga yang sama
datang HANYA membawa sebuah kalender bergambarkan partai politik yang dia
usung, sambil mencoba merayu kita memilih parpol tersebut. Mungkin karena masih
ingat dia saya tolak waktu mengkampanyekan parpol yang dia agung-agungkan, kali
ini dia HANYA mengkampanyekan seorang caleg, berjenis kelamin perempuan, sama
dengan dia dan anggota keluarga saya.
Kali ini yang
menemuinya adik saya, bukan saya, karena kebetulan saya sedang berada di
kantor. Waktu adik saya menolaknya, tetangga saya nampak tetap ingin
meninggalkan bingkisan yang dia bawa, sembari bilang, "Siapa tahu nanti
mbak akan berubah pikiran." :D Namun, adik saya tetap memaksanya untuk
membawa kembali bingkisan tersebut.
Tak lama kemudian
datang seorang tetangga lain. Waktu tahu tetangga yang membawa bingkisan ini
datang ke rumah, dia nampak biasa saja, malah bilang, "Oh, ibu N*** ya,
iya, saya juga kenal. Dia kadang mengisi pengajian ibu-ibu juga." waktu
tahu adik saya menolak bingkisan itu, dia bertanya, "Loh, kok ditolak
kenapa?" Adik saya menjawab, "Kalau pun saya akan memilih voting si
ibu N*** itu, saya tetap menolak bingkisan tersebut. Itu dosa."
"Memangnya
sudah punya pilihan lain to mbak?" tanyanya lagi.
Adik saya tidak mau
menjawab.
(FYI, tahun lalu,
waktu pilgub, tetangga ini datang ke rumah, setelah nyoblos, sambil bertanya
apakah kita sudah punya pilihan, waktu tahu kita belum berangkat ke TPS.
Setelah itu bilang, "Jangan lupa, pilih pak Sudirman Said ya."
kekekekekeke …)
Tapi, mendadak, out
of the blue, keponakan saya yang baru akan berusia 5 tahun bulan Juli nanti
keluar dari dalam rumah sambil membawa bendera kecil bergambar Pak Jokowi. NAH
LO. LOL. (dari mana dia tahu di teras sedang terjadi 'kampanya politik'? Wakakakaka
…) (Note: bendera kecil ini saya dapatkan waktu menghadiri satu acara di Kota
Lama, beberapa bulan lalu.) Tetangga saya nampak kaget melihat balita kita itu,
dan kemudian berkata, "Oh … ternyata pendukung 01 to."
Sebenarnya adik saya
tidak ingin melanjutkan 'obrolan', namun ternyata tetangga saya itu membuka
'front baru' dengan mengatakan, "Apa ga cape to mbak sudah dibohongi
selama 4,5 tahun ini?" :D
Adik saya, "bla
bla bla bla bla …"
Tetangga, "tapi
pak Jokowi itu keturunan PKI lho mbak."
Adik saya, "bla
bla bla bla bla …"
Ga lama kemudian,
suami tetangga ya itu nyusul, ikutan nyemplung di 'obrolan' tersebut. Namun,
ternyata dia gerah, ga tahan lama-lama mendengarkan adik saya yang berusaha
'meluruskan' hal-hal yang dibengkokkan tetangga saya itu, dan kemudian kembali
ke rumahnya, meninggalkan istrinya. Lol. Well, tetangga saya itu pasti tidak
tahu yang dia dengar itu hoax, sementara yang dikatakan adik saya (misal,
capres 02 menggebrak podium, dan berkata kasar) malah dia bilang, 'hoax itu
mbak!" lol.
Kisah lanjutannya,
dikira-kira sendiri saya ya gaes. Lol.
IB 11.23
11-April-2019
No comments:
Post a Comment