barangkali dzikir itu serupa sihir
hingga tiap kali kucumbu sang bayu
yang begitu dingin menerpa wajahku
kala kukayuh pedal sepeda di pagi hari
aku menggigil
teringat engkau
antara hulu dan hilir
antara liukan luka dan alunan suka
bagimu tiada beda
dengan sigap engkau datang
menemaniku merangkai sajak
"dzikirmu tak hanya saat kau kayuh pedal sepeda
namun juga kala kau bermain kata!"
Tblg 19.47 18062015
Search
Friday, June 19, 2015
Aku Bukan Sinta
seperti bunga yang (tak) layu
menikmati musim-musim yang silih berganti
aku tak pernah menunggumu
di taman swargaloka itu
(bahkan merindumu pun tak lagi kulakukan)
Rahwana begitu elok
dan penuh perhatian
tiada jeda
hingga tak perlu aku nelangsa
kesepian
maka jangan salahkan aku
hingga tak lagi ku mengenalmu
kala kau datang menjemputku
Tblg 20.45 18/06/2015
N.B.
gambar diambil dari sini :)
Thursday, June 18, 2015
Lagu lama
sehelai bulu mata rontok
kutandai kau kirimkan sonata rindu
lewat entah
kau masuki tiap pepori
kau tandai tiap inci
ingatkanku kembali
di satu masa kita pernah saling cinta
kemudian (harus) saling lupa
kutandai kau kirimkan sonata rindu
lewat entah
kau masuki tiap pepori
kau tandai tiap inci
ingatkanku kembali
di satu masa kita pernah saling cinta
kemudian (harus) saling lupa
kelebatan fragmen
yang tertuang di secangkir kopi
senantiasa menari
melantunkan sagata
:
barangkali
kau tertinggal di satu sudut terkunci
tanpa kusadari
yang tertuang di secangkir kopi
senantiasa menari
melantunkan sagata
:
barangkali
kau tertinggal di satu sudut terkunci
tanpa kusadari
engkau (ternyata) (mungkin) tak pernah
pergi
IB 18.44 17/06/2015
Tuesday, June 16, 2015
ANAK-ANAK
ANAK-ANAK
anak-anak terlahir
bukan karena mereka ingin dilahirkan, Sayang
melainkan karena kita membutuhkannya
butuh disebut ibu dan ayah
butuh hiburan setelah lelah seharian bekerja
butuh membagi kasih selain dengan pasangan hidup kita
butuh penopang saat usia menginjak senja
pun terkadang
butuh pujian tetangga kita adalah keluarga bahagia
anak-anak terlahir
bukan karena mereka ingin dilahirkan, Sayang
terkadang karena kecerobohan hingga program KB gagal
terkadang karena kebodohan para remaja yang buta seks
aman
terkadang karena seorang perempuan menjadi korban
perkosaan
engkau tahu, Sayang
anak-anak terlahir bukan karena mereka ingin
dilahirkan
maka perlakukanlah mereka dengan semestinya
sayangilah mereka dengan seluruh jiwa
dengarkanlah apa yang ingin mereka katakan
penuhilah apa yang mereka butuhkan
engkau tahu, Sayang
anak-anak terlahir bukan karena mereka ingin
dilahirkan
maka jangan jadikan mereka media untuk puaskan ambisimu
yang terkadang buta
jangan jadikan mereka sebagai pengekormu tanpa mereka
tahu maknanya
jua jangan jadikan mereka tumbal untuk hidup yang
kadang kala tak bersahabat
oleh karena itu, Sayang
mari kita bergandeng tangan
mencintai anak-anak yang lahir bukan karena keinginan
mereka untuk dilahirkan
membimbing mereka songsong masa depan
yang tentu memiliki tantangan yang berbeda dari kita
karena mereka tidak sepenuhnya anak-anak kita
mereka adalah anak-anak zaman
mereka adalah anak-anak zaman
---------- ---------- ----------
PT56 23.27 211010
Dalam Keseharian
terkadang
dalam keseharian
kucoba bebaslepaskan
hidupku dari kebutuhan memujamu
bukankah kau tak butuh itu?
di saat yang lain
begitu saja kau terlupa
kerna hingar bingar keseharian
maupun keheningan yang menyergap
bukankah aku tak butuh mengingatmu?
maka kubiarkan segalanya mengalir
mengikuti irama permainanmu
atau mengasyikkan diri dalam peranku
(yang meski belum kupahami
namun tetap harus kujalani)
sembari berharap di satu waktu dulu
kita pernah (benar-benar) sepasang kekasih
GG 08.48 17/11/2014
dalam keseharian
kucoba bebaslepaskan
hidupku dari kebutuhan memujamu
bukankah kau tak butuh itu?
di saat yang lain
begitu saja kau terlupa
kerna hingar bingar keseharian
maupun keheningan yang menyergap
bukankah aku tak butuh mengingatmu?
maka kubiarkan segalanya mengalir
mengikuti irama permainanmu
atau mengasyikkan diri dalam peranku
(yang meski belum kupahami
namun tetap harus kujalani)
sembari berharap di satu waktu dulu
kita pernah (benar-benar) sepasang kekasih
GG 08.48 17/11/2014
Saturday, June 13, 2015
Berdoa
bersujud di atas sajadah
merendahkan diri
di haribaanmu yang agung
mengaku diri begitu kecil
begitu lemah
begitu tak punya apa-apa
sembari
meminta ini itu
kerna engkau sang maha memiliki
hanya engkau yang mampu memberi
seraya
diam-diam
mendiktemu,
"kabulkanlah permintaanku, duhai kekasih muhammad."
IB 14.39 13/06/2015
pic taken from here
Kerna Engkau
aku tak pernah ragu bahwa engkau akan selalu mengamati setiap langkah kayuhan pedal sepedaku yang setia mengeja namamu mendzikirkan rinduku padamu
melafalkan ayat-ayatmu yang bertaburan di semesta ini adalah pengejawantahan penghambaanku atas engkau yang abadi
menafsirkan cintamu padaku melalui jejak-jejak usia yang telah lewat
jika bukan kerna engkau
mana mungkin aku berada di tataran ini?
IB 10.05 13/06/2015
#NulisRandom2015 Day13, June 13, 2015
melafalkan ayat-ayatmu yang bertaburan di semesta ini adalah pengejawantahan penghambaanku atas engkau yang abadi
menafsirkan cintamu padaku melalui jejak-jejak usia yang telah lewat
jika bukan kerna engkau
mana mungkin aku berada di tataran ini?
IB 10.05 13/06/2015
#NulisRandom2015 Day13, June 13, 2015
Friday, June 12, 2015
Women having sex like men
Memangnya bagaimana cara perempuan 'having sex' dibandingkan dengan laki-laki?
Ide ini kuperoleh dari serial Sex and the City season 1 episode 1. Carrie mendadak melakukan riset ini setelah bercakap-cakap dengan ketiga sahabatnya, dan Samantha melontarkan ide ini. "You just have sex without feeling (in love or emotionally involved)."
Samantha selalu dianggap paling 'liar' diantara empat sekawan ini, dan paling sering berganti partner sex. Oleh karena itu, adalah hal yang bisa diterima jika dia "have sex without feeling." Charlotte, the brunette, was the sweetest of all. Dia tidak menyetujui having sex on the first date, karena itu akan membuat si perempuan terkesan murahan.
Untuk melakukan riset, kebetulan Carrie bertemu dengan seorang laki-laki yang pernah mematahkan hatinya di usia 26, 29, dan 31. Karena merasa dia tak lagi memiliki emotional bond, dan bahwa Kurt -- this heart breaker guy -- adalah "a very good sex partner in bed", Carrie pun mengajak Kurt ngedate. Usai having sex, Carrie langsung pamit untuk kembali ke kantornya, dan dia merasa "powerful, potent and incredibly alive. I felt like I owned this city, nothing and no one could get on my way." Mungkin dia merasa sangat laki-laki. :)
Bebrerapa hari kemudian Carrie bertemu Kurt lagi di sebuah night club. Walaupun kesal ditinggal Carrie begitu saja setelah having sex, Kurt menyatakan kesenangannya bahwa sekarang Carrie mengerti apa yang dia inginkan, yakni "willing to have sex without any commitment". Mendengar pernyataan Kurt, Carrie pun bertanya dalam hati, "I don't understand. Did all men secretly want their women promiscuous and emotionally detached?" Jika beberapa hari sebelumnya Carrie merasa "powerful, potent and incredibly alive" setelah mendengar pernyataan Kurt di night club, nampak dia merasa kesal.
Dan Carrie pun kemudian berpikir bahwa semua laki-laki -- mungkin tidak semua, namun kebanyakan dari mereka -- having sex and afterwards they feel nothing. Maka dia pun terheran-heran ketika Mr. Big mengatakan bahwa dia bukan tipe laki-laki seperti itu. "Not a drop. Not even half a drop."
Well, itu di New York dimana segalanya sangat mungkin terjadi. Bagaimana dengan di Indonesia?
Karena aku tidak pernah membaca bukunya Moammar Emka dan aku tak pernah melakukan riset dengan cara tanya jawab ke orang-orang, yang kutulis disini hanya mengacu ke 'informasi' yang duluuuu pernah kudapatkan ketika masih sering online di chatroom sebangsa YM! atau mIRC.
Mungkin seperti yang kutulis disini, hasilnya tidak jauh berbeda. Laki-laki yang kutemui -- online -- ada yang have sex tanpa ikatan emosi, tidak pandang usia, apakah masih duapuluhan, tigapuluhan atau empatpuluhan tahun. Perempuan? Well, mungkin ada, cuma aku belum pernah ketemu. LOL. Namun aku yakin perempuan seperti tokoh Lalita dalam novel Ayu Utami yang berjudul LALITA ada.
Barangkali kamu tertarik dengan tulisan yang kuberi judul "Free Sex" yang kutulis 8 tahun lalu, bisa klik link ini dan ini. :)
LG 16.46 12/06/2015
Ide ini kuperoleh dari serial Sex and the City season 1 episode 1. Carrie mendadak melakukan riset ini setelah bercakap-cakap dengan ketiga sahabatnya, dan Samantha melontarkan ide ini. "You just have sex without feeling (in love or emotionally involved)."
Samantha selalu dianggap paling 'liar' diantara empat sekawan ini, dan paling sering berganti partner sex. Oleh karena itu, adalah hal yang bisa diterima jika dia "have sex without feeling." Charlotte, the brunette, was the sweetest of all. Dia tidak menyetujui having sex on the first date, karena itu akan membuat si perempuan terkesan murahan.
Untuk melakukan riset, kebetulan Carrie bertemu dengan seorang laki-laki yang pernah mematahkan hatinya di usia 26, 29, dan 31. Karena merasa dia tak lagi memiliki emotional bond, dan bahwa Kurt -- this heart breaker guy -- adalah "a very good sex partner in bed", Carrie pun mengajak Kurt ngedate. Usai having sex, Carrie langsung pamit untuk kembali ke kantornya, dan dia merasa "powerful, potent and incredibly alive. I felt like I owned this city, nothing and no one could get on my way." Mungkin dia merasa sangat laki-laki. :)
Bebrerapa hari kemudian Carrie bertemu Kurt lagi di sebuah night club. Walaupun kesal ditinggal Carrie begitu saja setelah having sex, Kurt menyatakan kesenangannya bahwa sekarang Carrie mengerti apa yang dia inginkan, yakni "willing to have sex without any commitment". Mendengar pernyataan Kurt, Carrie pun bertanya dalam hati, "I don't understand. Did all men secretly want their women promiscuous and emotionally detached?" Jika beberapa hari sebelumnya Carrie merasa "powerful, potent and incredibly alive" setelah mendengar pernyataan Kurt di night club, nampak dia merasa kesal.
Dan Carrie pun kemudian berpikir bahwa semua laki-laki -- mungkin tidak semua, namun kebanyakan dari mereka -- having sex and afterwards they feel nothing. Maka dia pun terheran-heran ketika Mr. Big mengatakan bahwa dia bukan tipe laki-laki seperti itu. "Not a drop. Not even half a drop."
******
Well, itu di New York dimana segalanya sangat mungkin terjadi. Bagaimana dengan di Indonesia?
Karena aku tidak pernah membaca bukunya Moammar Emka dan aku tak pernah melakukan riset dengan cara tanya jawab ke orang-orang, yang kutulis disini hanya mengacu ke 'informasi' yang duluuuu pernah kudapatkan ketika masih sering online di chatroom sebangsa YM! atau mIRC.
Mungkin seperti yang kutulis disini, hasilnya tidak jauh berbeda. Laki-laki yang kutemui -- online -- ada yang have sex tanpa ikatan emosi, tidak pandang usia, apakah masih duapuluhan, tigapuluhan atau empatpuluhan tahun. Perempuan? Well, mungkin ada, cuma aku belum pernah ketemu. LOL. Namun aku yakin perempuan seperti tokoh Lalita dalam novel Ayu Utami yang berjudul LALITA ada.
Barangkali kamu tertarik dengan tulisan yang kuberi judul "Free Sex" yang kutulis 8 tahun lalu, bisa klik link ini dan ini. :)
LG 16.46 12/06/2015
Thursday, June 11, 2015
CAPPUCCINO
dalam gelembung-gelembung cappuccino di cangkir merah tembaga
kucari bayang wajahmu yang teduh
:
dan aku menemu sorot matamu yang tersenyum
kau tahu
kau akan selalu ada
dalam detak jantungku
di tiap ritual yang kulakukan
menjerang air
menuangkannya ke dalam cangkir
mengaduknya dengan lembut
dan mencecap setiap tetesnya
:
hangat dan nikmatnya menjalar hingga ke sudut jantung terdalam
IB 20.40 10/06/2015
#NulisRandom2015 Day 11 June 11, 2015
pic diambil dari sini :)
WILL YOU LEND ME YOUR EARS?
WILL YOU
LEND ME YOUR EARS?
Terkadang seseorang butuh didengar oleh orang lain, entah apakah
itu oleh teman dekatnya (misal: sahabat) atau bahkan mungkin hanya kepada
seseorang yang kebetulan lewat dalam hidup kita.
Beberapa tahun lalu seorang siswa bercerita satu kali dalam
perjalanan pulang ke kotanya, dia mampir ke sebuah masjid untuk shalat Subuh. (Dia
ninggalin Semarang pagi-pagi sekali.) usai shalat, dia duduk-duduk di teras
masjid yang lumayan luas itu untuk melepas lelah. Pada saat itu ada dua orang
yang juga duduk-duduk di situ. Entah bagaimana awalnya, mereka bertiga akhirnya
ngobrol sekaligus curhat. Si dua laki-laki saling berkisah tentang permasalahan
rumah tangganya masing-masing. Siswaku yang masih duduk di bangku kuliah tentu
tidak tahu apa-apa tentang permasalahan rumah tangga sehingga dia hanya menjadi
pendengar yang baik. Kemudian salah satu dari dua laki-laki itu pergi. Siswaku
bertanya pada seorang lelaki yang masih tinggal, “Itu tetangganya ya Pak?”
“Bukan. Saya bahkan tidak kenal dengannya.” Jawab lelaki itu,
yang membuat siswaku terperangah.
“Lho, belum kenal kok sudah saling curhat?” tanya siswaku, lugu. :)
“Mas tahu ga kadang kita justru malah bisa terbuka berbicara
tentang permasalahan kita kepada orang yang kita tidak kenal sama sekali,
sehingga tidak ada beban bahwa satu saat nanti kita akan digosipkan oleh
orang-orang seluruh desa?”
Begitulah.
Kita kadang ingin berbicara tentang masalah yang kita hadapi
pada seseorang karena dengan berbicara kita merasa lega, tanpa perlu diberi
saran, “Kamu harus begini, kamu harus begitu.” “Kamu sebaiknya begini, kamu
sebaiknya begitu.”
Saran saja tidak kita butuhkan, apalagi judgment. Pernahkah kamu
ngalamin hal ini? Judgment dari seseorang yang kita pilih untuk curhat? “Salahmu
sendiri kenapa kamu begini begitu.” Atau, “Ya sudahlah ...” bla bla bla ...
padahal kita curhat saja belum selesai. Kecuali kalo yang curhat itu bertanya,
“What am I supposed to do?”
Di salah satu episode Sex and the City, Carrie curhat tentang
(salah satu) pacar barunya yang ternyata adalah seorang bisexual yang sialnya adalah seorang
good kisser kepada tiga sobatnya. Charlotte langsung berteriak, “No way ...”
Sementara Samantha dengan ‘cool’ mengatakan, “I am cool with that. I love
trying any sexuality.” LOL. Sementara Miranda cepat-cepat meninggalkan tiga
sobatnya yang sedang heboh ngerumpi ini karena harus segera ke satu tempat. Mungkin
karena Charlotte dan Samantha memberi jawaban yang bertolak belakang, Carrie
mendesak Miranda untuk memberinya saran, “Hey, before you leave, how about my
problem?”
Miranda menjawab, “Your problem? Hmmm ... my suggestion is: stop
kissing him!” LOL.
Dua no versus satu yes. LOL.
Pengalaman hidupku selama ini mengajariku bahwa ketika seseorang
curhat, seseorang itu mungkin hanya butuh telinga untuk mendengarkan keluh
kesahnya, dengarkanlah, jika engkau bersedia mendengar, namun tak perlulah
memberi saran, dan tentu saja NO JUDGMENT. Kecuali bila seseorang itu
melanjutkan bertanya, “What should I do?” Jangan heran jika seseorang yang
curhat itu kemudian menjauhimu gegara saran (apalagi judgment) yang tak perlu
itu kau lontarkan karena itu sama dengan kau bertingkah wiseguy alias sok tahu.
Lend them your ears karena diakui atau tidak kebutuhan untuk didengar – atau diperhatikan – merupakan salah satu kebutuhan primer.
LG 16.38 10/06/2015
Lend them your ears karena diakui atau tidak kebutuhan untuk didengar – atau diperhatikan – merupakan salah satu kebutuhan primer.
LG 16.38 10/06/2015
#edisicurhatlagi :p
Subscribe to:
Posts (Atom)