Search

Monday, May 19, 2025

Hey hey Lasem!

 


Waktu berkunjung ke Lasem di tahun 2015 -- ini kunjunganku ke Little Chinatown yang ketiga -- kupikir, aku tidak akan main ke sini lagi. Namun, ternyata aku mendapatkan kesempatan untuk ke sana lagi. Alhamdulillaaah …

 

Tempat kerjaku mengadakan outing bersama lagi, setelah 7 tahun berlalu. Sebelum memutuskan ke Lasem, ada beberapa option yang ditawarkan (1) Klaten -- ada 2 lokasi yang ditawarkan (2) Cimory + Eling Bening (3) Pantai Jodo - Batang (4) Pecinan Lasem. Setelah voting, Lasem mendapatkan pilihan terbanyak.

 

Minggu 18 Mei 2025

 

Kami diminta berkumpul sebelum jam 05.30, rencana berangkat jam 05.30. Tapi ternyata kami ini seperti orang Indonesia kebanyakan, lol: tukang ngaret. Akhirnya bus meninggalkan tikum jam 06.00. Dari Jl. Sugiyopranoto, bus ke arah Barat, belok ke Jl. Anjasmoro, lalu masuk ke Jl. Yos Sudarso (jalan arteri), lurus terus sampai Kaligawe.

 

Setelah melewati Sayung, bus masuk jalan tol Semarang - Demak. Setelah keluar dari jalan tol (yang pendek saja), traffic lumayan padat. So, ya masuk akal jika bus baru masuk perbatasan Kota Kudus sekitar pukul 07.15. bBasanya aku lewat dalam kota, karena kali ini naik bus, tentu bus melewati jalan yang berbeda, aku sudah tidak bisa mengenali lagi area yang aku lewati, lol.

 

In short, bus lewat seberang hotel Kencana Rembang -- yang pernah aku inapi dua kali bersama Ranz -- sekitar pukul 08.55. menjelang masuk area Lasem, traffic kian padat, bisa kukatakan macet malah. Lokasi yang kami kunjungi paling tinggal 'selemparan crank' (lol), eh, butuh waktu lebih dari 20 menit dooong.

 

Kami sampai di Rumah Merah sekitar pukul 09.35, bus ukuran 3/4 yang kami tumpangi bisa diparkir di seberang toko batik Rumah Merah. Di halaman toko batik ini kami disambut pertunjukan barongsai. Setelah sempat berfoto-foto bersama, sang tour guide baru mengantar kami berkeliling Rumah Merah. Satu hal yang paling menarik di sini -- bagiku -- adalah adanya bunker. Di zaman dulu -- zaman masih perang -- banyak rumah yang memiliki bunker, tempat untuk bersembunyi jika ada perang, terutama ketika ada pesawat terbang lewat sambil menembaki atau melempar mesiu.

 



Setelah selesai menjelajahi Rumah Merah, rombongan menuju Klenteng Cu An Kiong, bus diparkir di tempat parkir klenteng. Seingatku aku sudah pernah masuk klenteng tertua di Pulau Jawa ini, tapi, baru kemarin aku ngeh kalau bangunannya setipe dengan Klenteng Tay Kak Sie Semarang. Dari Klenteng Cu An Kiong, kami berjalan kaki ke 'Lawang Ombo', yang dulu aku kenal dengan nama Rumah Candu, tempat orang-orang dahulu menyelundupkan candu a.k.a opium dari laut ke daratan Lasem.

 

Dari Lawang Ombo, kami ke RM Ikan Bakar Pantura: saat kami makan siang dan shalat.




 

Usai makan siang, kami melanjutkan perjalanan. Pertama kami mampir ke toko oleh-oleh. Dari sana, kami mampir Pantai Wates. Pantai ini berpasir putih, dengan butiran pasir yang halus, tidak seperti pasir yang ada di pantai-pantai Selatan. Kata seorang kawan, dari sini, kita bisa bersampan menuju satu pulau yang masih terlihat dari pantai, namanya Pulau Besar. Tapi, karena tidak banyak kawan yang ingin ke sana, ya, aku tidak ke sana, meski penasaran ingin membandingkannya dengan Pulau Panjang, Jepara.

 

Kami meninggalkan Pantai Wates sekitar pukul 16.15.

 

Kami sampai di tikum pukul 20.00, lebih lama ketimbang saat berangkat karena sempat ada masalah di bus yang kami naiki. Alhamdulillah, bus tetap bisa kita naiki sampai Semarang.

 

Next time kami jalan-jalan bareng lagiiii. insyaAllah.

 

MS48 16.49 19 May 2025

 

No comments: