Honestly speaking, aku ga melek-melek amat tentang politik. Namun, aku adalah warga negara yang tidak suka ribet, lol.
Saat pak Jokowi menang pilpres periode pertama tahun 2014, harapanku melambung tinggi bahwa pemerintahan baru (saat itu) akan membawa kebaruan yang akan membuat segala sesuatunya lebih mudah, birokrasi tidak ribet, dan pungli-pungli itu dihilangkan.
It came true! Pengurusan segala sesuatu yang membuatku kudu ke kantor kelurahan / kecamatan waktu itu terasa jauh lebih praktis, tidak ada pungli-pungli yang tidak perlu. Sayangnya satu hal: orang-orang yang sok ahli surga masih mendapat tempat untuk menistakan sesamanya hanya karena, let's say, seseorang tidak mengenakan jilbab. Atau yang jauh lebih parah: orang-orang non Muslim masih tetap mendapatkan kesulitan untuk apakah itu membangun gereja / sinagog atau sejenisnya itu, bahkan berita persekusi pada mereka yang melakukan ibadah agamanya di rumah pun tetap bisa kita temukan.
Aku yakin pak Jokowi orang baik, sebagai presiden, tentu beliau ingin memperbaiki sistem maupun kehidupan yang belum baik di negara kita sehingga seluruh rakyat Indonesia bisa nyaman tinggal di negara sendiri. Ketika hal ini belum tercapai secara penuh, aku paham: mengelola sebuah pemerintahan tidak bisa seperti main sulap. 'Kerusakan' kehidupan bernegara yang (konon) disebabkan oleh orang-orang politik di negara kita ini sudan sedemikian parah, sehingga impossible bagi seorang Pak Joko Widodo untuk memperbaiki segalanya hanya dalam waktu 2 periode pemerintahannya.
Menjelang pilpres tahun 2023 ketika pak Jokowi menunjukkan pilihannya untuk mendukung Pak Prabowo -- aku lebih memilih mempercayai orang-orang yang berada di sisi Pak Jokowi dan Pak Prabowo ketimbang yang ada di capres 03 (apalagi 01) -- bahwa negara Indonesia akan lebih baik jika pilpres dimenangkan oleh capres 02. Sinergi yang bagus antara pemerintahan pak Jokowi dan pemerintahan berikutnya (karena pak Jokowi dan pak Prabowo itu 'bestie') akan menghasilkan kebaikan, karena apa yang telah dilakukan oleh pak Jokowi dalam 2 periode pemerintahannya, akan dilanjutkan oleh pak Prabowo.
Ini jika dibandingkan dengan perpindahan pemerintahan dari pak SBY ke pak Jokowi yang tidak semulus di tahun 2024, usaha pak Jokowi untuk memulai pemerintahannya tentu terasa lebih berat ketimbang saat pak Prabowo mulai memerintah.
Coba bayangkan jika yang menang capres 01 -- yang dikenal (well, at least inilah hasil 'bacaanku' dari apa yang ditulis di media) selalu kontra dengan pemerintahan sebelumnya, sesaat setelah perpindahan kekuasaan pada tanggal 20 Oktober 2024, tentu Indonesia akan dibawa untuk kembali ke titik 0 dengan slogan yang dipakai oleh capres 01: "perubahan". What a waste!
Atau coba bayangkan jika yang menang capres 03, yang selama kampanye tidak jelas programnya selain fokus ke menjelek-jelekkan pak Jokowi karena pak Jokowi tidak (jadi) mendukung capres 03.
*****
Inilah mengapa aku optimis memandang Indonesia di masa depan. Ini yang aku tulis di kolom komentar saat seorang kawan facebook menulis keyakinannya pada pemerintahan Prabowo - Gibran. Tidak lama setelah itu, seorang 'kawan' facebook lain menyindir, "optimis ya boleh-boleh saja. Tapi masak disuruh nyemplung jurang kamu mau?"
Wkwkwkwkwk … lha memangnya kapan pak Prabowo menyuruh rakyatnya nyemplung jurang?
Honestly, aku memang bukan pendukung pak Prabowo di pilpres tahun 2014 dan 2019, karena melihat orang-orang yang ada di belakangnya. Di pilpres 2024, aku pede memilih Prabowo - Gibran karena melihat orang-orang yang berada di belakangnya. Aku melihat keseriusan pak Prabowo untuk membenahi Indonesia, mengingat beliau sudah sangat ingin menjadi presiden / wakil presiden sejak tahun 2009. He must have had something important that he wanna do to improve Indonesia.
"Kamu jangan naif begitu, percaya bahwa politisi itu orang yang bisa dipercaya. Politik itu tidak sebersih yang kamu bayangkan. Para politisi hanya memikirkan periuk mereka sendiri! Bukan untuk rakyat! Trust me!" demikian kata a loved one of mine.
Well, jika Ethiopia bisa bangkit dari kemiskinan, mengapa kita tidak percaya bahwa Indonesia pun mampu? Siapa yang akan membawa Indonesia ke tingkat yang lebih tinggi? Ya pemerintahan yang legal memerintah negara kita tentu saja! Who else do you think?
*****
Setelah 'sedikit' mengamati apa-apa yang terjadi di beberapa bulan terakhir ini -- ditambah melihat keoptimisan pak Jokowi atas kepemimpinan pak Prabowo sebagai presiden berikutnya -- aku baru sadar bahwa di zamannya, pak Jokowi tidak mudah memberantas korupsi karena orang-orang kotor yang ada di sekitarnya, yang tidak mau RUU perampasan asset koruptor untuk segera disahkan. Pak Jokowi has done his best! Namun, ya itulah, Pak Jokowi 'hanya' presiden yang tidak menguasai satu partai politik -- karena beliau dianggap 'hanyalah' petugas partai, beliau bukan seorang magician.
PT56 12.37 06 March 2025