Search

Thursday, December 12, 2024

Lelaki juga bergosip

 


Barusan dapat meme di atas dari seorang kawan medsos, dan kepsyen yang dia tulis menggelitikku untuk turut bercerita. 

Lelaki tidak hanya bergosip tapi juga curhat. Sekian (puluh) tahun yang lalu, saat kadang aku chat di platform mIRC (eh, sekarang, mIRC masih eksis ga sih?) aku bertemu, eh, chat dengan beberapa laki-laki yang memang sengaja online untuk mencari seseorang yang bersedia meminjamkan telinganya. Ada minimal 4 orang yang masih aku ingat curhatnya sampai sekarang. Mungkin karena kisah itu terkesan aneh bagiku di dekade itu. (Jika aku mendengar kisah itu di dekade sekarang, di mana medsos merajalela, mungkin aku tidak akan menganggapnya spesial.)

Lelaki pertama.

Dia curhat bahwa dia dipaksa menceraikan istrinya oleh mertuanya karena dia dianggap telah gagal menjadi menantu. Gagal in what way? Untuk mencukupi kebutuhan istri dan anaknya, sesuai harapan sang mertua tentu saja. Dia punya seorang anak perempuan yang waktu itu masih balita. Dia tidak diperbolehkan bertemu dengan eks istri maupun anaknya. Mungkin karena waktu itu dia merasa masih belum layak menjadi pasangan perempuan itu, dia mengalah. Dia hanya kadang datang ke rumah mertuanya untuk melihat anaknya dari jauh. Tidak lama setelah dia dan eks istri bercerai, sang eks istri sudah menikah  lagi, dengan laki-laki pilihan orangtuanya.

Lelaki kedua

Dia curhat istrinya tidak begitu menghormatinya karena dia tidak bekerja (lagi). Sebelum itu, dia bekerja di perusahaan pertambangan. Bekerja di perusahaan pertambangan tentu sering membuatnya harus meninggalkan istri dan anak-anaknya saat bekerja. Long distance marriage oftentimes does not work well, people say. Untuk menghindari itu, dia dan istrinya sepakat untuk menabung uang penghasilannya, sampai dirasa jumlahnya cukup untuk memulai bisnis. Dengan berbisnis sendiri, tentu dia tidak perlu meninggalkan istri dan anak-anak untuk bekerja di pulau lain.

Unfortunately, dia ternyata tidak berbakat bisnis. Bisnisnya gagal lagi dan lagi. Hal ini membuat istrinya ngomel setiap hari, yang membuat si lelaki ini mencari 'telinga lain' untuk mendengarkan curhatannya. Padahal menurut pengakuannya, untuk kebutuhan sehari-hari ya tetap menggunakan uang tabungannya. (istrinya bekerja). Hingga akhirnya dia memutuskan untuk mencari pekerjaan lagi. He did get a job, again at a mining company. What does it mean? Yes, dia harus pergi meninggalkan istri dan anak-anaknya. Lagi. Rupanya, istrinya lebih memilih suaminya tetap bekerja, meski mereka harus hidup berjauhan. 

Lelaki ketiga

Dia cenderung pamer sih menurutku, lol. Dia bercerita bahwa dia sering diajak ngedate perempuan-perempuan yang sudah menikah.  Dan konon perempuan-perempuan itu akan menjadi ketagihan untuk bertemu dengannya. He was an expert in bed. Katanya. wkwkwkwkwk ...

Tapi satu hal yang paling mengesankan bagiku adalah kisah dia satu kali diajak bertemu dengan seorang perempuan yang masih teenager. Perempuan ini cantik dan kaya, datang naik mobil, lalu mengajak lelaki ini ngamar. And they had sex. Yang mengherankan adalah perempuan ini masih perawan! after they had date, they no longer had any contact at all. Padahal menurut pengakuan lelaki ini, dia mau-mau saja diajak bertemu this teenager lagi, tapi ternyata si perempuan tidak lagi menghubunginya.

Lelaki keempat

Dia bercerita bahwa dia baru saja menikah (waktu itu). Before they got married, they already made love. Things went well, menurut pengakuannya. yang mengherankan baginya, justru setelah menikah, istrinya ini malah ogah-ogahan to make love. 

*****

Selain kisah-kisah di atas, di grup alumni yang aku ikuti di facebook, jika ada penobatan TOP CONTRIBUTOR, misal ada 10 top contributor teratas, paling banter hanya ada 2 nama perempuan. Yang lain? laki-laki lah. Laki-laki memang juara ember! wakakakakaka ... Ga cuma perempuan yang hobi ngerumpi. ye kaaan?

PT56 17.19 12/12/2024

Saturday, December 07, 2024

Gibran, Wapres yang enerjetik

 


Seorang kawan yang kebetulan adalah seorang penulis terkemuka di Indonesia -- A.S. Laksana -- menulis bahwa Gibran adalah seorang 'pemuda' yang beruntung karena dia menjadi wakil presiden di zaman pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Beruntung karena di posisinya itu, Gibran bukan hanya sekedar 'bemper' alias peran pengganti ketika sang presiden sedang berhalangan melakukan sesuatu. Beda dengan mantan wapres lain di zaman pemerintahan Presiden ke-7 Indonesia: Joko Widodo.

 

Hal ini mengingatkanku pada saat awal Gibran di-bacawapres-kan oleh KIM alias Koalisi Indonesia Maju sebelum bulan Oktober 2023. Saat terdengar rumor bahwa ada kemungkin Gibran dipilih oleh Prabowo, aku memperbincangkan hal ini dengan Ranz. Ranz yang orang asli Solo dengan keluarga pendukung ndeles PDIP tidak bisa menerima hal ini.

 

"Eman-eman jika Gibran hanya akan jadi bemper dan Cuma duduk manis di kursi wakil presiden. Sementara jika dia terus menjadi walikota Solo, dia bisa berbuat banyak untuk perkembangan Solo!" katanya.

 

"Don't worry!" kataku. "Konon katanya nanti jika pasangan Prabowo-Gibran menang, Prabowo akan lebih mengurusi hal-hal yang berhubungan dengan dunia internasional, dengan negara-negara luar. Sementara Gibran nanti yang akan 'menggantikan' Jokowi dalam hal blusukan hingga pelosok Nusantara. Maklum lah, Prabowo sudah 'tua', tentu tidak selincah Jokowi dulu dalam mengecek pembangunan-pembangunan ini itu sampai pelosok-pelosok." 

 


 

 

"Ini beda dengan saat Jokowi jadi presiden. Karena dua wakilnya itu sudah tua, jadi seolah-olah Jokowi meng-handle semua urusan. Ke luar negeri, iya, blusukan ke daerah-daerah juga iya. Semua diurus sendiri. Alhamdulillah selama 10 tahun menjabat jadi presiden, Jokowi terus menerus dikarunia kesehatan." kataku lagi.

 

"Tapi kalau Solo ditinggal Gibran, pembangunan di Solo akan mandeg, seperti saat ditinggal Jokowi ke Jakarta." kata Ranz merajuk. "Kamu sendiri bisa merasakan perbedaan perkembangan di kota Solo kan setelah Gibran menjadi walikota? Dibandingkan dengan ketika dipegang oleh walikota sebelumnya?"

 

"Dih, kamu egois sekali!" jawabku sambil tertawa.

 

Dan … begitulah. Setelah dilantik bersama Prabowo Subianto menjadi presiden dan wakil presiden Indonesia pada tanggal 20 Oktober 2024, Gibran nampak terlibat langsung dalam banyak urusan di masyarakat. Meninjau korban letusan Gunung Lewotobi Laki-laki di NTT, menutup Sidang Raya ke-18 Persekutuan Gereja-geraja Indonesia, meninjau korban banjir bandang di Sukabumi, dll.

 

PPU 10.00 07/12/2024