Nah, karena membaca status seseorang itu sebagai "kondom diperuntukkan mereka yang belum menikah", aku menulis komen yang kemudian kucopas menjadi statusku pada hari Senin 2 Desember 2013, seperti ini:
kata siapa kondom hanya dibutuhkan mereka yang belum menikah?
setelah menikah kondom tetap diperlukan; kalo ga ingin punya anak tiap tahun, kalo ga ingin membebani pihak istri dipasangi alat kontrasepsi yang mungkin akan membuatnya mengalami pendarahan berminggu2 tiap bulan (kasus seorang temanku yang ikut KB suntik), atau tubuhnya melar karena perubahan hormon disebabkan alat kontrasepsi, atau spiral yang lepas dari tempatnya dan masuk mengikuti aliran darah (satu kasus seorang pasien yang kutemui di klinik bersalin) dlsb
Berikut ini beberapa komen yang masuk:
Setelah nyetatus itu, melihat status-status lain yang ada, lhah, aku baru nyadar kalau ternyata sedang digulirkan program "Pekan Kondom Nasional". Better late than never yak? :D
Aku heran ketika program ini disambut dengan kehebohan yang tidak lazim. Bukannya sudah lama pemerintah menggulirkan program bagi-bagi kondom ini yak? Mengapa tahun ini heboh sekali? Ternyata oh ternyata PKN ini dibarengi dengan pembagian kondom gratis di tempat-tempat yang dianggap tidak tepat sasaran (bukannya di lokalisasi, atau di klinik-klinik bersalin) plus ditambah disediakannya beberapa bus untuk mensosialisasikan program ini, dimana dinding bus digambari seorang artis yang terkenal seronok dalam berpakaian. NAH LO.
Konon, kondom ini dibagi-bagikan gratis di sekolah-sekolah dan kampus-kampus karena yang menjadi sasaran adalah anak-anak remaja yang mungkin sudah mengenal seks namun buta bagaimana melakukan seks aman. You can guess orang-orang yang tidak setuju dengan bagi-bagi kondom ini menuduh pihak yang pro sebagai menyuruh anak-anak itu mempraktekkan seks di luar nikah. Oh well, kok jadi begitu ya?
By the way, how sure are you that those teenagers don't know anything about sex? In the middle of this globalization era where everybody can access any information they want?
As you know akhirnya program PKN ini dibatalkan. Padahal dana yang konon dialokasikan jumlahnya fantastis: mencapai 125 miliar rupiah kalau tidak salah. Again, program ini hanya untuk bagi-bagi rejeki? Kesempatan menanggung keuntungan?
Cape deeehhh.
GG 15.15 06/12/2013
No comments:
Post a Comment