WILL YOU
LEND ME YOUR EARS?
Terkadang seseorang butuh didengar oleh orang lain, entah apakah
itu oleh teman dekatnya (misal: sahabat) atau bahkan mungkin hanya kepada
seseorang yang kebetulan lewat dalam hidup kita.
Beberapa tahun lalu seorang siswa bercerita satu kali dalam
perjalanan pulang ke kotanya, dia mampir ke sebuah masjid untuk shalat Subuh. (Dia
ninggalin Semarang pagi-pagi sekali.) usai shalat, dia duduk-duduk di teras
masjid yang lumayan luas itu untuk melepas lelah. Pada saat itu ada dua orang
yang juga duduk-duduk di situ. Entah bagaimana awalnya, mereka bertiga akhirnya
ngobrol sekaligus curhat. Si dua laki-laki saling berkisah tentang permasalahan
rumah tangganya masing-masing. Siswaku yang masih duduk di bangku kuliah tentu
tidak tahu apa-apa tentang permasalahan rumah tangga sehingga dia hanya menjadi
pendengar yang baik. Kemudian salah satu dari dua laki-laki itu pergi. Siswaku
bertanya pada seorang lelaki yang masih tinggal, “Itu tetangganya ya Pak?”
“Bukan. Saya bahkan tidak kenal dengannya.” Jawab lelaki itu,
yang membuat siswaku terperangah.
“Lho, belum kenal kok sudah saling curhat?” tanya siswaku, lugu. :)
“Mas tahu ga kadang kita justru malah bisa terbuka berbicara
tentang permasalahan kita kepada orang yang kita tidak kenal sama sekali,
sehingga tidak ada beban bahwa satu saat nanti kita akan digosipkan oleh
orang-orang seluruh desa?”
Begitulah.
Kita kadang ingin berbicara tentang masalah yang kita hadapi
pada seseorang karena dengan berbicara kita merasa lega, tanpa perlu diberi
saran, “Kamu harus begini, kamu harus begitu.” “Kamu sebaiknya begini, kamu
sebaiknya begitu.”
Saran saja tidak kita butuhkan, apalagi judgment. Pernahkah kamu
ngalamin hal ini? Judgment dari seseorang yang kita pilih untuk curhat? “Salahmu
sendiri kenapa kamu begini begitu.” Atau, “Ya sudahlah ...” bla bla bla ...
padahal kita curhat saja belum selesai. Kecuali kalo yang curhat itu bertanya,
“What am I supposed to do?”
Di salah satu episode Sex and the City, Carrie curhat tentang
(salah satu) pacar barunya yang ternyata adalah seorang bisexual yang sialnya adalah seorang
good kisser kepada tiga sobatnya. Charlotte langsung berteriak, “No way ...”
Sementara Samantha dengan ‘cool’ mengatakan, “I am cool with that. I love
trying any sexuality.” LOL. Sementara Miranda cepat-cepat meninggalkan tiga
sobatnya yang sedang heboh ngerumpi ini karena harus segera ke satu tempat. Mungkin
karena Charlotte dan Samantha memberi jawaban yang bertolak belakang, Carrie
mendesak Miranda untuk memberinya saran, “Hey, before you leave, how about my
problem?”
Miranda menjawab, “Your problem? Hmmm ... my suggestion is: stop
kissing him!” LOL.
Dua no versus satu yes. LOL.
Pengalaman hidupku selama ini mengajariku bahwa ketika seseorang
curhat, seseorang itu mungkin hanya butuh telinga untuk mendengarkan keluh
kesahnya, dengarkanlah, jika engkau bersedia mendengar, namun tak perlulah
memberi saran, dan tentu saja NO JUDGMENT. Kecuali bila seseorang itu
melanjutkan bertanya, “What should I do?” Jangan heran jika seseorang yang
curhat itu kemudian menjauhimu gegara saran (apalagi judgment) yang tak perlu
itu kau lontarkan karena itu sama dengan kau bertingkah wiseguy alias sok tahu.
Lend them your ears karena diakui atau tidak kebutuhan untuk didengar – atau diperhatikan – merupakan salah satu kebutuhan primer.
LG 16.38 10/06/2015
Lend them your ears karena diakui atau tidak kebutuhan untuk didengar – atau diperhatikan – merupakan salah satu kebutuhan primer.
LG 16.38 10/06/2015
#edisicurhatlagi :p
No comments:
Post a Comment