Copas from my note on facebook, on 25 September 2009
Fenomena
Facebook membawa dampak banyak reuni dilaksanakan oleh para pengguna situs
pertemanan yang paling populer. Hal ini pun tak terkecuali berlaku bagi alumni
SMA N 3 Semarang angkatan 1986. Lewat FB aku kembali menjalin hubungan dengan
teman-teman lama, Tak semuanya kukenal secara pribadi, tentu saja, bahkan
sebagian besar aku melalui proses ‘berkenalan’ terlebih dahulu. Setelah
chit-chat selama beberapa minggu/bulan lewat FB, undangan reuni pun kuterima,
yang kebetulan diselenggarakan berdekatan dengan Idul Fitri, saat ‘mudik massal’
bagi orang Indonesia: hari RABU 23 September 2009 pukul 19.00 di Rinjani View.
Sehari
sebelum itu, dengan semangat aku menyambangi seorang teman sekelas yang
kebetulan masih bisa kuingat tempat tinggalnya, untuk mengajaknya menghadiri
reuni bersama. (Background: aku dulu masuk jurusan ‘Bahasa’ dengan jumlah siswa
HANYA empat orang, dua laki-laki, dua perempuan.) Dua teman sekelas lain tak
bisa kulacak keberadaannya. Yang satu dia menghilang begitu saja dari hidupku
semenjak lulus SMA. Yang satu lagi, kita sempat bertemu sekitar tahun 2003,
berbagi nomor handphone agar tetap bisa berkomunikasi. Tapi dua tahun kemudian,
handphone ku pindah tangan tanpa kuizinkan, dan aku belum mencatat nomor
hapenya di tempat lain. Mana tempat tinggalnya di Semarang pindah pula. Yang
aku tahu sekarang dia bekerja di Purwodadi.
Akan tetapi,
ternyata, satu-satunya mantan teman sekelasku yang masih bisa kujangkau itu
tidak terlalu antusias mendengar undanganku. Dia terdengar ogah-ogahan. Anyway,
aku ga begitu kecewa mendengarnya. Yang penting adalah, aku telah melakukan
janjiku kepada panitia reuni: untuk mengabari mantan teman sekelas. Masalah dia
bisa menghadiri reuni atau tidak is no longer my responsibility.
On the D-day
Aku
berangkat sendiri, mengikuti pesan sponsor panitia reuni.
Sesampai di
‘venue’ beberapa teman sudah duduk-duduk ngobrol di pojok ruangan yang temaram.
Seseorang langsung menyebut nama ‘populer’ku di dunia maya—Nana
Podungge—tatkala melihatku berjalan mendekat. Kebiasaan menyalami semua yang
telah hadir terlebih dahulu di komunitas b2w pun kebawa: aku salami semua yang
telah duduk di atas sofa yang empuk itu. Tentu saja aku tidak langsung
mengenali semuanya. Lampunya temaram, euy! (Mau reuni atau mojok ye? LOL.)
Aku ngobrol
sedikit dengan teman-teman yang duduk di sekitarku.
Secara
berangsur-angsur semakin malam semakin banyak yang datang. Dan aku tetap duduk
manis menatap mereka yang saling mengenali, “Oh kamu ini ya?” ... “Oh kamu itu
ya?” “Trus, gimana kabar si Fulan?” bla bla bla …
“Reuni satu
angkatan saja banyak yang ga kenal. Bagaimana kalau reuni lintas angkatan ya?”
komentar seseorang.
Ah, apalagi
aku yang selama dua setengah tahun ‘hanya’ bergaul dengan tiga makhluk imut
yang lain. LOL.
Dulu hanya
kenal wajah, sekarang, ya sama saja, hanya kenal wajah. LOL.
Barangkali
keberadaan FB akan membuat kita berkomunikasi lebih intens? Sehingga tahun
depan tatkala kita mengadakan reuni lagi, obrolan akan lebih gayeng?
No matter
what, I loved attending the reunion. Apalagi hidangannya lezat, gratis pula.
(Big thanks for Setyo Mardanus. )
(Di tengah
orang banyak begitu, Nana pun ‘kembali’ menjadi an aloof character. She is
really having multiple personality disorder. LOL.)
PT56 23.14 240909