TRAVEL BLOGGER
Aku mulai ngeblog
akhir tahun 2005. Nulis tentang kegelisahan yang kurasakan; tentang ‘equality’;
tentang spiritualitas; tentang kehidupan sehari-hari yang ga penting. Pokoknya
nulis. Maka, ketika mulai mengenal bersepeda di pertengahan tahun 2008, aku pun
menuliskannya di blog. Sekedar sebagai ‘arsip’ untuk diri sendiri, selain untuk
mengkampanyekan gaya hidup sehat = bersepeda ke tempat kerja.
Bermula dari itu,
aku pun menuliskan kisah dolanku yang kulakukan dengan bersepeda. Mulai dari
‘mini turing’ yaitu waktu B2W Semarang mengadakan sepedaan bareng komunitas
lain ke Kudus, bulan April 2011. Hingga tentunya awal mula aku ‘mbolang’ berdua
dengan Ranz. (Eh, waktu dolan rame2 ke Jogja dengan kawan2 angkatan awal B2W
Semarang itu aku juga menulisnya buat blog, akhir November 2008.)
Jika tidak salah
ingat, pertengahan tahun 2013 aku mendaftarkan diri sebagai penyumbang tulisan
di wego.co.id Yang membuat tulisanku berbeda dari para penulis lain di laman
itu tentu karena aku dolan bersepeda, istilah lainnya “bikepacking”; sementara
banyak orang lain yang dolannya “backpackeran”. Beberapa tulisanku sempat
nangkring disana, entah sekarang masih ada ga ya? Karena ketika dewan redaksi
wego diganti, ketika aku mengirim tulisan kesana, ga ada kabar lanjutannya
lagi, entah ditolak, entah diterima. Oh ya, aku menulis disana gratisan lho,
alias tidak dibayar. Tapi aku mendapatkan satu buah kenang-kenangan, yaitu tas
punggung yang bisa dilipat, berwarna hijau ngejreng, dengan tulisan WEGO di
bagian luar hingga mudah dibaca orang.
Awal mulanya
tulisan-tulisan tentang sepedaanku itu kupost di blog yang telah kupunyai
semenjak tahun 2006, yakni di http://themysteryinlife.blogspot.com dan juga kucopy-paste di satu blog yang lamannya
telah almarhum semenjak awal tahun 2013.
Awal tahun 2013 itu,
Ranz – pasangan mbolangku sejak tahun 2011 – mulai bikin blog juga. Dia mulai
menuliskan pengalaman kita di blog, menggunakan sudut pandangnya sendiri, yang
tentu membuat tulisan kita sedikit berbeda. Nah, ‘terprovokasi’ blog Ranz
itulah, akhirnya aku membuat blog yang khusus kugunakan untuk menampung segala
tulisan yang berhubungan dengan sepedaan, baik itu kisah (pendek) tentang
bersepeda ke kantor, maupun kisah mbolang ke kota-kota sekitar dengan
bersepeda. Ini mempermudah diriku sendiri jika aku butuh membaca (lagi)
tulisanku tentang sepedaan, ketimbang membiarkannya terselip di blog lain. Dan
ternyata, semenjak membuat blog yang beralamat di http://mybikingdiary.blogspot.co.id inilah satu-satunya blog yang kuisi dengan
rajin tiap bulannya. :D blog yang lain keter. Aku tak lagi rajin menulis untuk
mengisi blog yang lain. (gosh, I really need a ‘trigger’ for this!)
Nah, kemarin aku membaca
satu status yang protes tentang ‘penggunaan’ kata ‘travel blogger’ oleh sebuah
iklan. Konon si model iklan mengaku sebagai seorang ‘travel blogger’, padahal
yang dilakukannya hanya posting foto di instagram dan memberinya sedikit
keterangan tentang foto itu. That’s all. Di status itu, lumayan juga yang komen
dengan nada yang sama, protes. Emang model iklan itu ngeblog? Mana alamat
blognya? Emang dia menulis tentang tempat-tempat yang telah dia kunjungi di
blog itu? Etc. Kalau hanya posting foto di instagram, plus keterangan disana,
ya jangan mengaku sebagai ‘travel blogger’ dong.
Terkesan nyinyir
yak? Hihihi ...
Tapi mungkin memang
ada benarnya. Tidak semua orang memiliki bakat – dan kemauan – untuk menulis;
termasuk menulis tentang kisah perjalanannya. Mungkin ada yang ‘hanya’ mampu
menulis sepatah dua patah kata tentang foto yang dia ambil waktu bepergian.
Mungkin juga hanya satu dua kalimat. Lantas, jika seseorang seperti itu mengaku
diri sebagai seorang ‘travel blogger’, ya biarkan sajalah. J meski dia mengunggahnya ‘hanya’ di
instagram, atau di media sosial seperti facebook, bukan di laman blog, seperti
blogspot maupun wordpress. Biarkanlah dia bahagia. :D “What is in a name?” kata
Shakespeare. LOL. Toh, akhirnya “dunia” yang akan memilah dan memilih apakah
seseorang memang benar-benar seorang ‘travel blogger’ atau hanya sekedar
seorang instagramer, or apa pun itu.
Aku?
Meski hanya satu
blog yang rajin ku-update, yang lain keteter, LOL, aku tetap merasa sebagai
seorang blogger. :D
Seorang ‘travel blogger’? aiiihhh, emang gue pikirin? LOL.
LG 16.35 13/01/2017